Sang Penakluk || Aku Tidak Mau Disembunyikan!

1.4K 68 17
                                    

Rossaline berkacak pinggang di depan sebuah mobil berwarna merah, yang tampak masih sangat mengkilap, menandakan jika mobil itu masih sangat baru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rossaline berkacak pinggang di depan sebuah mobil berwarna merah, yang tampak masih sangat mengkilap, menandakan jika mobil itu masih sangat baru. Ia kemudian memijat pelipisnya, beberapa saat lalu, ia di hubungi oleh security di apartemennya, jika ada sebuah kiriman untuknya. Ketika ia sampai, dan security itu mengantarnya ke area parkir, menunjukkan sebuah mobil baru itu.

"Ini titipan untuk anda," ucap sang security.

Rossaline menghela napas, "Bapak sedang tidak bercanda, bukan?" tanyanya. Ya Tuhan, orang gila macam apa yang memberikannya sebuah mobil mewah, dan masih sangat baru seperti ini?

Mobil itu memiliki model yang sama dengan milik Sera, hanya berbeda warna saja. Mobil yang memang sempat ia inginkan, mengingat mobil miliknya sudah sangat tidak layak.

Security itu mengangguk, "Benar nona," kemudian ia memberikan sebuah amplop, berisikan kunci mobil kepada Rossaline.

Rossaline mengambil amplop tersebut, dan melihat isinya, ada kunci mobil, dan sebuah kertas ucapan di dalamnya.

Rossaline mendengkus, jika saja hari ini ia tidak mengetahui fakta soal Agatha, dan Rajendra jika keduanya pernah memiliki hubungan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rossaline mendengkus, jika saja hari ini ia tidak mengetahui fakta soal Agatha, dan Rajendra jika keduanya pernah memiliki hubungan. Andai saja hari ini, ia juga tidak melihat Rajendra di rumah sakit bersama Agatha, ia mungkin akan sangat senang, dan terharu atas pemberian pria itu.

"Baiklah, pak. Saya akan kembali ke apartemen," pamitnya kepada sang security.

Ia lalu berjalan masuk, menekan tombol lift, dan setelah terbuka, ia segera masuk, lalu menekan tombol lift menuju ke unit apartemennya.

Lift itu terbuka saat ia sudah sampai di lantai unit apartemennya. Namun, langkahnya terhenti saat melihat sosok Agatha yang hendak masuk ke sebuah unit apartemen, yang hanya berjarak dua pintu dari unitnya.

Agatha tampak tersenyum, dan berjalan ke arahnya dengan sebuah buket bunga mawar di tangannya.

"Oh, hai! Kita bertemu lagi," sapanya riang, berbeda dengan Rossaline yang meradang.

Rossaline tersenyum kaku, lalu matanya tidak sengaja melihat nama yang tertera di kartu ucapan pada buket bunga yang di bawa Agatha.

Ia melihat dengan jelas ada nama R.A di kartu ucapan itu. Perasaannya langsung meradang, apa bunga itu pemberian dari Rajendra?

Sang Penakluk [PROSES PENERBITAN]Where stories live. Discover now