55. Penyerangan

1.4K 40 0
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

°°°°

🗡🗡🗡

Rooftop sekolah di sinilah mereka sekarang. Setelah kejadian di Koridor sekolah tadi Renaldo memutuskan untuk membawa Lexa ke rooftop sekolah. Renaldo mendudukkan tubuh Lexa di salah satu sofa yang ada di sana.

"Kenapa kesini?" Bingung Lexa saat Renaldo membawanya ke rooftop.

Renaldo membungkuk mendekatkan wajahnya ke wajah Lexa. Kedua tangannya bergerak memegang kedua bahu Lexa. Tatapannya menatap tajam ke arah Lexa. Jantung Lexa dibuat tidak sehat dengan perlakuan dari Renaldo.

Helaan nafas kasar terdengar dari mulut Renaldo. Dia melepas pegangan tangannya dari bahu Lexa dan beralih mendudukkan tubuhnya di samping Lexa. Tatapannya hanya fokus ke depan. Lexa dibuat bingung dengan semua itu. Tatapan Lexa beralih menatap Renaldo yang ada di sampingnya.

"Kenapa? Katanya mau ada yang di bicarain?" Tatapan Renaldo sama sekali tidak teralihkan.

"Sebenarnya perasaan lo ke gue gimana sih Lex? Lo bilang gue harus nunggu, tapi sampai kapan? Lo anggap gue nggak sih? Kita udah dijodohin lo Lex!"

Deg

Lexa membeku di tempatnya. Sudah dia duga jika Renaldo akan menanyakan tentang ini kepadanya. Tatapan Renaldo menatap tajam ke arah Lexa.

"Gimana hubungan lo sama Raka?" Lexa menghela nafas kasar.

"Lo tenang aja, gue masih inget kok kalo kita di jodohin. Soal hubungan gue sama Raka, gue udah cerita semuanya, dan Raka juga udah ngelepasin gue, yang artinya kita udah putus dan kita cuma temen" Tatapan Renaldo menjadi berbinar setelah mendengar jawaban dari Lexa. Akhirnya kesabarannya membuahkan hasil.

"Beneran" Tanya Renaldo meyakinkan, sedangkan Lexa hanya membalasnya dengan anggukan.

"Trus gimana soal kita?" Renaldo menatap bingung kearah Lexa.

"Maksud lo?"

"Renal, sebenarnya hubungan kita ini apa? Kenapa Renal nggak ngeresmiin hubungan kita? padahal Renal tau kalo dulu kita batal tunangan karena usia kita yang masih kecil."

Renaldo tersenyum penuh arti. Jadi ini yang gadisnya mau. Tidak sulit bagi Renaldo untuk melakukan semua. Renaldo mendekatkan wajahnya ke hadapan Lexa, membuat tubuh Lexa terdesak seolah Lexa sedang ditindih oleh Renaldo. Jantung Lexa dibuat maraton dengan perlakuan Renaldo.

"Gue nggak mau ngeresmiin hubungan kita bukan berarti kita nggak ada hubungan kan? Lagian gue maunya kita langsung nikah."

Bluss .. Wajah Lexa menjadi merah mendengar ucapan dari Renaldo. Jantung Lexa di buat berdetak lebih cepat kala Renaldo mencium pipinya. Sungguh Lexa sangat senang hari ini.

Renalexa (END)Where stories live. Discover now