34. Temen Apa Demen

1.6K 36 0
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

°°°°

🗡🗡🗡

BUGH

BRAAKK

BUGHH

BUGHH

Suara nyaring itu menguasai Gym tempat Lexa latihan. Setelah bangun pagi Lexa melakukan latihan berbagai macam tak tik, jurus, pukulan dan tendangan semua sudah dia kuasai. Lexa hanya menunggu tanggal mainnya saja.

Saat Lexa tengah latihan Chika datang membawakan sarapan untuk Lexa, karyawan itu membawakan Lexa susu dan makanan sehat yang bagus untuk otot Lexa.

"Lex udah dulu, ini gue bawain lo sarapan" Lexa yang mendengar itu menghentikan latihannya dan mendudukkan tubuhnya di salah satu bangku yang sudah di sediakan.

"Lo makan aja dulu, gue mau lanjut kerja" Lanjutnya.

Lexa menatap makanan yang diberikan kepadanya kemudian mendongak menatap Chika. "Lo udah sarapan Chik?"

"Gue udah sarapan" Lexa hanya mengangguki jawaban Chika.

"Aji mana?" Lexa menanyakan partner nya yang belum kelihatan di tempat latihan.

"Masih tidur tu anak" Lexa hanya mengangguki saja.

Lexa mulai melanjutkan acara sarapannya dengan tenang. Tak lama Lexa sudah selesai dengan sarapannya, ia beristirahat sebentar sambil memainkan ponselnya. Tanpa Lexa sadari seseorang datang di hadapannya.

"Ekhem" Lexa yang mendengar deheman itu membulatkan matanya mendapati wajah seseorang yang dia kenal.

"Raka?" Lexa nampak bingung kenapa Raka bisa disini bukanya dia harusnya ke sekolah? "Lo kenapa kesini, harusnya kan lo di sekolah" Lanjutnya.

Raka memutar bola matanya kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi kosong didepan lexa.

"Males gue ke sekolah" Jawab Raka sembari menaruh bawaannya dimeja.

"Kenapa?"

"Karena gak ada lo" Ucap Raka dengan senyuman terbaiknya.

"Oh ya nih gue bawain lo makanan buat sarapan" Lanjutnya sembari menunjukkan bawaannya ke Lexa.

"Makasih" Lexa kembali memainkan ponselnya.

"Lex" Panggil Raka yang hanya di balas deheman oleh Lexa.

"Gue mau ngomong penting sama lo" Ucap Raka dengan perasaan yang ragu-ragu.

"Nah itu lo ngomong"

"Bukan gitu maksud gue Lex"

Lexa yang mengerti maksud Raka mengajaknya ke balkon Sasana untuk membicarakan apa yang ingin Raka bicarakan.

"Ikut gue"

Renalexa (END)Where stories live. Discover now