Part 32 : Forever Love (END)

581 60 31
                                    

"Aku benar-benar mengira kau tidak mencari kami." Kata Shinhye. Mereka telah berpelukan di sofa selama hampir satu jam. Yonghwa melingkarkan lengannya di pinggang Shinhye sembari membelai perutnya yang besar, sedangkan Shinhye meletakkan kepalanya di dada Yonghwa, menghirup aroma manly Yonghwa yang paling ia rindukan.

"Saat aku menyadari kau pergi, aku mulai mencarimu. Aku pergi menemui oppa-mu dan Choa."

Shinhye menatap Yonghwa. "Oppa? Dia tidak pernah memberitahuku tentang itu." Ucap Shinhye bingung.

"Tidak apa-apa, yang penting kita bersama sekarang." Yonghwa menundukkan kepalanya, mengecup bibir merah Shinhye. "Aku minta maaf tentang semuanya."

"Tidak apa-apa. Aku harusnya percaya pada cinta dan kejujuranmu. Maafkan aku." Ucap Shinhye, merasa sangat bersalah karena meninggalkan Yonghwa.

"Tahukah kau bahwa aku hampir kehilangan akal sehatku, huh? Sudah kubilang aku akan mati jika kau pergi. Itu sangat menyakitkan bagiku, sayang. Aku mengerti sekarang mengapa orang selalu mengatakan bahwa kita baru akan menyadari seseorang itu berharga ketika mereka pergi. Selagi kau masih memiliki orang itu di sisimu, kau harus menunjukkan kepadanya betapa pentingnya dia bagimu... Maaf telah menyakiti perasaanmu sayang." Kata Yonghwa.

Shinhye mengelus wajah Yonghwa dan tersenyum penuh kasih padanya. "Gwenchana. Aku tahu kau tidak pernah menginginkan hal itu dan aku tahu betapa kau mencintaiku. Selama waktu itu aku harusnya tetap tinggal sehingga kita bisa menyelesaikannya bersama." Ucap Shinhye. "Aku ingin bertemu dengan Suzy dan menjelaskan segalanya dengannya." Tambahnya.

"Kau tidak harus melakukan itu karena aku sudah melakukannya. Aku mengatakan pada Suzy betapa berartinya kau bagiku. Betapa aku mencintaimu dan bayi kita. Aku membuatnya menyadari bahwa hubungan kami sudah berakhir bertahun-tahun yang lalu." Yonghwa mencondongkan wajahnya ke Shinhye. "Aku milikmu sayang, hanya milikmu. Tidak ada wanita lain, aku milikmu."

Shinhye terkekeh pelan dan kemudian Yonghwa mulai menanamkan ciuman lembut di lehernya. "Dan, kau hanya milik pria bernama Jung Yonghwa. Aku benci berbagi, ingatlah itu. Kau milikku, Shinhye. Kau HANYA MILIKKU." Yonghwa berbisik serak di telinga Shinhye membuat wanita itu terkikik.

Yonghwa mencium daun telinga Shinhye, napasnya yang berat membuat Shinhye sedikit mengerang. God! Napasnya terlalu panas dan menggoda. Yonghwa menurunkan ciumannya ke leher Shinhye, lalu turun ke dadanya.

“Ugh..” Shinhye menghela napas berat saat Yonghwa mencium bagian atas belahan dadanya. Yonghwa mendongak dan tersenyum padanya. "Kyaa." Shinhye memukul lengan Yonghwa dan cemberut dengan manis.

Yonghwa cekikikan lalu mengecup bibir Shinhye yang menggoda. "Aku mencintaimu." Ia mencondongkan tubuhnya lebih dekat dan dengan cepat menangkap bibir Shinhye, menciumnya penuh gairah. Shinhye meraih Yonghwa ke dalam pelukannya, ia tidak bisa tidak menerima betapa hebatnya ciuman itu.

"Ahhh." Yonghwa mengerang kesakitan dan ia menarik ciuman itu dengan cepat.

"Oh! Apakah kau baik-baik saja?" Shinhye bertanya cemas, menatap Yonghwa yang masih merengek kesakitan. "Yong, gwenchana?" Tanya Shinhye untuk kedua kalinya.

"Uh.. kau menekan robekan lukaku dengan kuat dan itu sakit."

"Omo, maaf. Kenapa? Apa yang terjadi?"

"Aku dipukul oleh pria tak dikenal. Aku terlalu mabuk hingga aku tidak tahu apa yang terjadi."

Air mata Shinhye mulai jatuh, ia melingkarkan tangannya di pinggang Yonghwa, "Maaf. Kau banyak menderita karena aku. Kau bahkan kehilangan banyak berat badan. Maafkan aku." Shinhye terisak tak terkendali.

"Ssst.. tidak ada yang perlu disesali, oke? Aku baik-baik saja." Yonghwa meyakinkan Shinhye, mengecup bibirnya. "Ayo tidur. Bayi kita mungkin sudah mengantuk sekarang." Ia membantu Shinhye untuk bangun dan membimbingnya ke kamar.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 20, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm Yours (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now