Part 11 : Pohang Getaway

414 82 21
                                    

"Gomawo Halmoni." Shinhye menundukkan kepala pada wanita tua yang menemani mereka ke kamar, sementara Yonghwa membawa barang-barang mereka masuk ke dalam Hanok yang nyaman yang terletak 100 meter dari Pantai Guryong-po yang indah. Itu adalah pilihan Yonghwa untuk tinggal di hostel ini, ia pikir itu akan lebih nyaman karena lebih sedikit orang dan mereka juga dapat mendengar ombak dan itu sangat santai.

"Cuaca di Pohang sangat dingin daripada di Seoul." Kata Shinhye tepat sebelum ia menutup pintu.

"Kau ganti bajumu sekarang, aku tahu kau lelah." Shinhye berjalan menuju barang-barang mereka dan mencari piyama untuk Yonghwa. Ia terkejut ketika Yonghwa mengatakan padanya bahwa mereka memiliki barang-barang mereka ketika Shinhye tahu kalau ia tidak mempersiapkan apa-apa dan bahkan tidak menyadari tentang liburan ini. Itu semua direncanakan oleh Yonghwa! Yah, lebih baik tidak memberitahu Shinhye karena ia pasti tidak akan setuju.

"Aku akan menyiapkan kasurnya." Saran Yonghwa, tapi Shinhye menghentikannya.

"Tidak, duduk saja di sana. Aku akan menyiapkannya." Saat Shinhye berkata, Yonghwa telah memakai piyama dan jaket tebalnya. Ia duduk di lantai dan melihat Shinhye menyiapkan kasur mereka.

"Halmoni cukup pintar untuk memberi kita kasur yang lebih besar, kau tahu aku tidak terbiasa tidur di lantai." Ucap Yonghwa dan berbaring dengan nyaman. "Ahhh begitu nyaman, apalagi saat kau di sampingku. Cepat! Ganti pakaianmu sekarang, jadi aku bisa memelukmu dan memberi kehangatan pada tubuhmu. Ini sangat dingin." Ucap Yonghwa tanpa memudarkan senyum di wajahnya.

"Kita sama lagi?" Shinhye bertanya sambil menunjuk pada Yonghwa, piyama dan jaketnya.

"Kenapa? Kau tidak menyukainya? Sebenarnya, semua pakaian yang aku beli untuk liburan ini adalah untuk pasangan."

Shinhye menghela nafas dan memutar mata sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

****

Mereka berdua menghadap ke langit-langit kamar, tanpa sadar Yonghwa diam-diam mencoba mencari tangan Shinhye.

"Jangan sentuh aku." Shinhye segera menyembunyikan tangannya di bawah selimut.

"Aku tidak menyentuhmu." Yonghwa menyeringai pada Shinhye dan memberi tatapan lucu namun dingin.

"Ck!!" Desis Shinhye. "Matikan lampu sekarang, aku ingin tidur." Tambahnya dan menutup mata.

"Tidak! Aku sudah nyaman seperti ini, matikan sendiri." Ucap Yonghwa dan segera menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Aku tidak bisa tidur jika lampunya menyala!!"

"Kalau begitu, pergi dan matikan. Tidak apa-apa bagiku jika itu menyala."

"Yonghwa......" Desis Shinhye. Yonghwa menghela nafas berat dan mendorong selimut ke bawah.

"Baiklah." Yonghwa berdiri dan mematikan lampu, "Tidak pernah dalam hidupku seseorang menyuruhku melakukan sesuatu! Keberuntungan untukmu sebab aku mencintaimu."

Shinhye menyeringai dengan komentar pria itu, "Terserah!!"

Yonghwa berbaring tapi kali ini lebih dekat dengan Shinhye. "Sayang... mana ucapan selamat malam dan ciuman selamat malam untukku?" Ia berkata sambil membelai paha Shinhye.

"Bisakah kau berhenti menggangguku?"

"Aku tidak mengganggumu. Aku hanya minta ucapan selamat malam dan ciuman."

Shinhye merasa sangat kesal dengan Yonghwa, ia membalikkan tubuh dan menghadap pria itu, "setelah ini, biarkan aku tidur." Shinhye bergerak lebih dekat dan bibir mereka bertemu dalam kegelapan. Yonghwa memejamkan mata dan menikmati setiap sudut bibir Shinhye. Setelah beberapa saat mereka melepaskan ciuman itu untuk menghela napas lagi.

I'm Yours (Tamat) ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن