Part 13 : The Arrangement

399 68 20
                                    

KRIIING

Semua orang di dalam ruang konferensi melihat pemuda yang duduk di samping Tuan Jung. Yonghwa mengangkat alisnya dan memberi mereka senyuman. "Maaf, ini penting. Aku harus pergi." Ia berdiri dari tempat duduknya dan memberikan senyuman seksi kepada Kang Sora sebelum pergi. Sora di sisi lain merasa sangat berdebar saat menerima tatapan itu dari "SUAMI" masa depannya.

“Nah, itu anakku orang yang sangat sibuk, aku harap kau bisa mengerti.” Ucap Tuan Jung kepada Kang Sora.

"Tentu saja Tuan, saya akan mengerti. Saya tahu berada di posisinya itu tidak mudah."

"Jadi, bagaimana persiapannya? Kita harus memberi tahu Yonghwa." Tuan Kang, ayah Sora bergabung dalam percakapan itu.

"Ah, tentang itu, aku akan memanggilnya untuk makan malam nanti."

Keluarga Kang tersenyum sementara Nyonya Choi Mirae menatap mantan suaminya, memberi tatapan tanda tanya. Ia menghela nafas berat, ia tetap diam sampai hanya mereka berdua yang tersisa di ruangan itu.

"Apa yang kau rencanakan?" Tuan Jung menatapnya. "Ini bukan ide yang baik, kau tahu anakmu! Dia membenci sesuatu semacam ini." Tambahnya.

"Aku ayahnya dan aku tahu apa yang terbaik untuknya." Jawab Tuan Jung dingin sambil membetulkan dasi di lehernya.

Choi Mirae menghentikan pria itu, yang hendak meninggalkan ruangan dan memberinya tatapan dingin, "Aku ibunya dan aku tahu apa yang terbaik untuk Yonghwa! Jangan lanjutkan perjodohan ini! Apakah kau ingin anak kita berakhir seperti apa yang terjadi pada kita? Biarkan dia memilih wanita yang ingin dia nikahi." Ucapnya dan segera pergi.

Sementara Yonghwa di sisi lain, kembali sibuk dengan kertas kerjanya dan rapat. Nanti ia akan bertemu lagi dengan investor baru mereka dari Barcelona. Betapa sibuknya Yonghwa dan ia bahkan tidak tahu bahwa ia akan menikah.

****

"Guru Park, kau baik-baik saja?" Gadis kecil bernama Harang bertanya.

Shinhye dengan cepat meletakkan ponselnya dan menatap gadis di depannya. "Ah? Deh aku baik-baik saja. Omong-omong, apakah kau sudah selesai makan?" Harang menggelengkan kepala dan cemberut. "Kemari dan ambilkan makanan untukmu neh." Shinhye berdiri, meraih tangan Harang dan mereka berdua berjalan menuju biarawati yang membagikan makanan untuk semua anak yatim di panti asuhan. Tepat setelah waktu istirahat mereka, kelas dilanjutkan lagi. Karena hari sudah sore semua orang di ruangan keluar dan bermain. Hal ini membuat Shinhye kembali sangat emosional, melihat senyum indah dari anak-anak itu, membuat hatinya berdebar. Terkadang ia berpikir mengapa orang tua dari anak-anak ini meninggalkan mereka dan mungkin jika para orang tua itu melihat senyuman itu, mereka pasti akan menyesal meninggalkan anak mereka.

"Ini adalah hari yang panjang." Shinhye menghela nafas berat sebelum duduk di dalam bus. Ia memeriksa ponselnya lagi dan tidak ada pesan atau panggilan dari Yonghwa, dan entah bagaimana membuatnya merasa sedikit kecewa.

"Masih ada waktu, mungkin aku bisa pergi membeli beberapa bahan makanan." Pikir Shinhye dan bersantai sejenak, setidaknya untuk mendapatkan kembali energinya.

KRIIING

Shinhye dengan cepat membuka mata ketika mendengar ponselnya berdering dan dengan cepat mengambilnya.

"Hai." Sapa Yonghwa terlebih dahulu.

"Ada apa?" Shinhye menggigit bibir, berusaha keras untuk tidak tersenyum tapi ugh! Shinhye tidak bisa menyangkalnya. Ia merindukan suara Yonghwa, bahkan hanya sehari ia tidak mendengarnya.

"Aku merindukanmu, sayang." Ucap Yonghwa dengan suara seraknya dan tersenyum nakal dari seberang telpon.

"Aku juga." Bisik Shinhye dan langsung menutup mulutnya begitu menyadari apa yang baru saja ia katakan.

I'm Yours (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now