Part 26 : Almost Gone!

285 58 7
                                    

Suasana rumah terasa tenang dan sunyi. Yonghwa tetap diam di sofa, menatap pintu kamar yang tertutup. Beberapa saat yang lalu, ia mendengar isak tangis Shinhye. Dan kini Yonghwa penasaran ketika tidak bisa mendengar apa-apa sama sekali. Ia dengan berani berjalan ke kamar.

Yonghwa terdiam di dekat pintu kamar saat melihat Shinhye terlihat tenang, duduk di tempat tidur, sibuk dengan ponsel dan dua tas besar di sisinya.

"Hei... Sayang." Yonghwa panik dan segera mendekati Shinhye. "Tidak. Please, Shin." Pintanya.

Tapi Shinhye bertingkah seolah tidak mendengar apa-apa. Ia berdiri dari tempat duduk dan mengambil tasnya tapi Yonghwa menghentikannya.

"Kau tidak akan pergi!!" Yonghwa berkata tegas.

"Kau tidak bisa menghentikanku!!!!" Shinhye mendesis marah dan dengan paksa mengambil tasnya dari Yonghwa, tetapi pria itu membuang tasnya ke samping dan itu merusak lampu meja beserta barang-barang lainnya di meja kerja di kamar itu. Shinhye menggigil dan gemetar setelah melihat Yonghwa berubah menjadi monster yang mengerikan.

"Pergi tidak bisa memecahkan masalah. Kita bisa membicarakan ini. Kita bisa memperbaiki ini. Tolong, jangan tinggalkan aku." Yonghwa melingkarkan lengannya pada Shinhye walau wanita itu mencoba melepaskannya. Yonghwa semakin mengencangkannya, bahkan Shinhye sudah memukul dadanya.

"Lepaskan aku... lepaskan aku.. aku tidak ingin bersamamu." Teriak Shinhye, masih memukul Yonghwa.

"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi. Aku tidak bisa." Yonghwa tahu bahwa begitu ia melepaskan pelukannya, Shinhye akan mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

"Kau menyakitiku. Kau bilang kau mencintaiku tapi kau bersama wanita lain di belakangku. Aku benci kau. Pembohong!!"

"Tidak, Shin. Aku tidak menipumu, tolong percayalah padaku." Yonghwa melonggarkan pelukannya dan dengan cepat menangkup wajah Shinhye, menyeka air matanya. "Jangan, tolong." Yonghwa mencoba untuk mencium Shinhye tetapi wanita itu menolak.

"Sakit disini. Sangat." Ucap Shinhye sambil menunjuk dadanya.

"Maafkan aku. Aku tidak pernah ingin menyakitimu, sayang. Tidak pernah terlintas dalam pikiranku untuk menyakitimu. Aku tidak pernah punya ide untuk selingkuh di belakangmu. Aku sangat menyesal jika aku menjadi begitu bodoh. Aku minta maaf karena aku tidak cukup baik untuk menangani masalah ini. Seharusnya aku memberitahumu sebelumnya. Maaf." Air mata Yonghwa mulai terlihat jelas, ia terus menatap mata Shinhye, menunjukkan betapa tulusnya ia sekarang.

"Kau seharusnya memberi tahu aku tetapi kau tidak melakukannya. Sekarang aku sangat terluka." Kata Shinhye, emosional dan masih menangis.

"Kita bisa menyelesaikan ini bersama. Tolong jangan tinggalkan aku. Aku tidak bisa kehilanganmu, Shin. Aku tidak bisa. Aku akan mati kalau kau meninggalkanku." Kali ini, Yonghwa terisak seperti bayi.

"Maafkan aku." Gumam Shinhye melangkah mundur. Ia akan mengambil barang-barangnya ketika Yonghwa menariknya lagi ke pelukan pria itu. Shinhye menutup matanya, mendengar Yonghwa menangis di tengkuknya.

"Aku tidak bisa hidup tanpamu." Yonghwa terus terisak.

"Ahhhh." Erang Shinhye sambil memegang perutnya. "Ahhhh."

Yonghwa panik dan dengan cepat melihat ke arah Shinhye. Shinhye terduduk di lantai dan terus berteriak karena sangat kesakitan.

"Shinhye???"

Shinhye menatap ke bawah, melihat bintik merah di celana putihnya. Yonghwa dengan cepat membawa Shinhye ala bridal style menuju lift. Mereka berdua panik.

"Yong.. ahhhh." Shinhye mengerang lagi.

"Tunggu. Fuck!!!" Yonghwa mendesis dan menekan tombol lift lagi.

I'm Yours (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now