Part 30 : Days Passed By

261 58 8
                                    

Air mata mulai mengalir di wajah Shinhye saat Minjung menamparnya. Ia tidak mengharapkan kehadiran mereka sebab Haejin tidak memberitahunya tentang hal itu.

"Aku membiarkannya ketika tahu kau berkencan dengan pria itu. Tapi ini? Aku tidak akan tinggal diam!! Apa yang ada di pikiranmu Shinhye?!!!" Minjung mendesis frustasi. "Apa sekarang? Kau hamil? Kau akan membesarkan anakmu tanpa ayah, huh? Apa yang akan kau katakan ketika orang tua kita tahu? Kau sudah tidak membantu perusahaan dan sekarang kau bahkan membuat malu. Kau mempermalukan keluarga ini."

"Eonni!!" Taehee memelototi Minjung.

"Apa? Kau membelanya? Itu sebabnya dia sangat keras kepala karena kau selalu memanjakannya! Dia meninggalkan rumah dan kembali dengan masalah." Minjung memelototi kedua adiknya sebelum pergi dari tempat itu.

Taehee membantu Shinhye duduk di sofa dan memeluknya, setidaknya untuk menghibur adiknya.

"Eonni, maafkan aku." Shinhye terisak, memeluk Taehee lebih erat.

"Kau tidak perlu minta maaf. Berhentilah menangis sekarang, itu tidak baik untuk bayimu." Taehee menyeka air mata Shinhye. "Apakah Yonghwa tahu tentang ini? Kenapa kau ada di Busan? Katakan padaku agar aku bisa membantumu."

"Sebenarnya akulah yang meninggalkan Yonghwa, Eonni. Tapi aku tidak pernah ingin melakukan itu, aku sangat terluka dan tidak tahan lagi. Mantannya kembali dan memohon cinta Yonghwa, Eonni itu sangat menyakitkan."

"Apakah Yonghwa pernah setuju untuk kembali dengannya?" Shinhye menggelengkan kepala dan menyeka air matanya. "Lalu mengapa kau masih meninggalkan Yonghwa? Mengapa kau tidak berbicara dan memperbaikinya saja? Tidakkah menurutmu ini sedikit tidak adil untuknya?" Taehee bertanya.

"Aku hanya ingin memberi dia waktu, Eonni. Aku ingin dia menyadari siapa yang benar-benar dia cintai dan jika dia memilihku, dia pasti akan datang dan mencariku. Aku mengenal Yonghwa, jika dia mau, dia akan melakukannya."

Taehee tersenyum. "Karena itulah kau harus kuat."

"Kata Oppa, Yonghwa tidak mencariku." Shinhye menundukkan kepalanya dan mulai menangis ketika mengingat percakapannya dengan Haejin beberapa waktu lalu.

****

Satu minggu kemudian........

"Suruh Yonghwa datang ke ruanganku secepatnya."

Yuna segera berlari mendekati Tuan Jung, "Sir, sudah beberapa minggu Tuan Yonghwa tidak masuk kerja. Saya sudah mencoba meneleponnya tapi tidak diangkat." Yuna menunduk ketika Tuan Jung memelototinya.

Tuan Jung menarik napas dalam-dalam dan memeriksa jam tangannya. "Pergi periksa dia di apartemennya." Ucap Tuan Jung sebelum memasuki ruangannya.

****

"Hyung~~~" Jungshin berjalan mendekat, menepuk bahu Yonghwa tapi sepertinya Yonghwa begitu mati rasa untuk menyadarinya. Jungshin melihat ke belakang dan menghela nafas berat. Sejak hari Shinhye meninggalkannya, Yonghwa berubah total. Di pagi hari pria itu tanpa henti mengunjungi semua tempat di luar kota hanya untuk menemukan Shinhye tetapi setiap kali dia gagal, dia selalu berakhir di klub, minum minuman keras sampai dia tidak bisa berjalan sendirian. Untung sahabatnya selalu bersamanya dan tidak pernah bosan mendengarkan cerita Yonghwa yang selalu sama.

Jonghyun sedikit mendorong Joon mendekati Yonghwa, mengisyaratkan Joon untuk berbicara. Joon berjalan mendekat dan menghela nafas berat. Ia merasa sangat menyesal melihat Yonghwa tampak begitu menderita sambil melihat ke langit dan duduk di depan Jeep Wrangler-nya.

"Hyung, kita harus kembali ke Seoul karena hari sudah gelap."

Yonghwa menangkup wajahnya. "Apa yang harus aku lakukan, Joon? Aku tidak bisa menghabiskan satu malam lagi tanpa Shinhye di sisiku. Aku sangat mencintainya... Aku merindukannya."

I'm Yours (Tamat) ✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu