Part 10 : Cold War

389 77 6
                                    

"Halo?" Shinhye menyapa segera setelah ia menjawab telepon di ruang tamu.

"Halo~ Nona Hyuna. Apakah kau bersama Tuan Jung? Ketua Jung mencarinya, tolong ingatkan dia bahwa konferensi rapat dewan direksi tahunan hari ini akan dimulai pukul 11 ​​pagi." Ucap Yuna dengan baik melalui telepon.

Shinhye mengerutkan alisnya, "Nona Hyuna?" Ia bertanya sembari meneguk ludah. "Maaf?"

"Oh? Apakah saya menyebutkan nama yang salah?" Kata Yuna, menggigit bibir bawahnya.

"Tidak apa-apa, aku akan memberi tahu Yonghwa." Shinhye menjawab dan mengakhiri panggilan.

Shinhye menghela nafas untuk kesekian kali setelah ia mengingat panggilan telepon beberapa waktu lalu.

"Jadi, namanya Hyuna?" Pikir Shinhye sambil sibuk menyiapkan sarapan. Sekitar jam 8 pagi ketika sekretaris Yonghwa menelepon, ia belum memberi tahu Yonghwa karena pria itu masih tidur.

"Jadi, dia membawa wanita itu ke sini sepanjang waktu? Aku tidak pernah berpikir aku tidur dengan pria yang berhubungan seks dengan wanita lain ketika aku tidak di sini." Shinhye memotong daging dengan marah! Saat itu, seluruh tubuhnya membeku ketika seseorang memeluknya dari belakang.

"Selamat Pagi, Sayang." Yonghwa berbisik di telinga Shinhye hingga membuatnya merinding setelah merasakan napas hangat Yonghwa melalui lehernya. Yonghwa kemudian memberi Shinhye ciuman basah di lehernya dan mencoba memasukkan tangannya ke dalam gaun malam renda Shinhye.

"YAH!!!!" Shinhye berteriak dan mendorong Yonghwa menjauh, "Mundur, jangan sentuh aku."

Yonghwa menatapnya tak percaya. "Hah? Kau tidak suka? Aku biasa memeluk, mencium, dan menyentuhmu setiap pagi, kan? Ada apa denganmu?" Yonghwa menyeringai dan mencoba memeluk Shinhye lagi tapi kali ini wanita itu yang bergerak mundur.

"Aku tidak menyukainya lagi." Desis Shinhye dan melanjutkan mengiris daging dan sayuran. Tapi Yonghwa mengikutinya, melingkarkan lengannya lagi di pinggang Shinhye,  mencoba mencium bahu dan aroma tubuh Shinhye.

Shinhye menutup mata erat-erat dan meletakkan pisau sebelum ia mendorong lengan Yonghwa menjauh darinya. "Aku bilang jangan sentuh aku, tidak bisakah kau mengerti??" Shinhye berteriak pada Yonghwa membuat pria itu menatapnya dengan bingung. "Aku tidak suka kau menyentuhku ketika aku sedang sibuk. Apa yang kita lakukan tadi malam sudah cukup, kau hanya diizinkan untuk menyentuhku ketika kita sedang making out, bukan setiap saat." Desis Shinhye dan membawa panci ke kompor. "Kita bukan kekasih atau apa pun! Kau hanya akan membuatku hamil!"

Mengingat itu membuat Yonghwa merasa frustasi! "Terserah!" Desis Yonghwa dan memukul meja sebelum ia melemparkan tubuhnya ke sofa dan mulai menonton TV untuk membuat dirinya sibuk. Yonghwa tidak keberatan jika Shinhye tidak ingin ia sentuh, tetapi mengingatkan Yonghwa tentang kesepakatan itu? Jangan pernah menyebutkannya!!!

"Sekretarismu....." Shinhye tidak bisa melanjutkan ketika ia melihat Yonghwa sibuk dengan ponselnya. Shinhye tetap diam dan meletakkan roti dan steak di atas meja. "Sarapan sekarang, aku akan pergi ke suatu tempat. Jangan menungguku di malam hari aku mungkin tidak akan datang ke sini." Ucap Shinhye sambil berjalan ke kamar mandi.

"Kau akan pergi kemana?" Yonghwa  bertanya dengan dingin sambil memberi Shinhye tatapan mematikan.

Shinhye berhenti, menatap Yonghwa. "Choa menelponku, dia mengundangku untuk sarapan--"

"Aku ikut."

"Tidak, sekretarismu menelepon...."

Yonghwa memotong ucapan Shinhye. "Aku sudah membatalkan kehadiranku di konferensi." Ucapnya dan berjalan menuju kamar mandi, lalu ia berdiri di pintu, menunggu Shinhye. "Apa? Masuk ke dalam, SEKARANG."

I'm Yours (Tamat) ✔️Where stories live. Discover now