Part 43

295 54 6
                                    

Enjoyy!!
~~~

Dua mobil secara bergantian terhenti di depan gedung apartemen. Mobil hitam merk Mercedes Benz yang pertama sampai adalah milik Yuri. Dia bersama sang istri sudah mengetahui dimana anaknya tinggal. Tanpa menunggu lama lagi Yuri keluar dari mobil lalu berputar membukakan pintu Jessica. Tampaknya keadaan Jessica sudah lebih baik dari sebelumnya.

Sedangkan mobil merah menyala merk BMW milik Tiffany. Beda dengan Jessica yang ditemani oleh Yuri, Tiffany datang sendiri dengan alasan ingin melihat sang putri. Dia baru saja pulang dari Amerika sangat terkejut saat mendapati kabar dari kejadian-kejadian sebelumnya. Ditambah lagi sang suami yang menghilang entah kemana.

Ketiga orang itu secara bersamaan masuk ke gedung apartemen yang tak pernah mereka sangka memiliki keamanan yang sangat ketat. Ketiganya kompak langsung dihadang masuk oleh bodyguard.

"Kita ingin bertemu dengan anak kita" Kata Yuri memberontak saat dirinya didorong paksa.

Tidak ada satupun bodyguard yang menggubrisnya ucapannya. Mereka seakan buta dan tidak mendengar, hanya melakukan tugasnya saja menghadang siapapun yang masuk kedalam.

"Yakhh!" Yuri cukup kesal, dia berteriak pada salah satu bodyguard memaksa ingin masuk.

"Yulk" Panggil seseorang setelah teriakannya.

"Tae?" Kaget Tiffany saat melihat sang suami, "kamu dari mana saja?" Tanya Tiffany.

"Aku khawatir tentang Joohyun, bahkan aku lebih peduli padanya dari pada kamu yang hanya mementingkan pekerjaanmu itu." Ujar Taeyeon yang memang mereka bertengkar karena Tiffany terlalu sibuk dengan pekerjaannya di Amerika.

"Aku pulang karena aku juga khawatir, Tae. Aku pulang pun mengorbankan kerjasamaku." Kata Tiffany tak terima dengan ucapan Taeyeon.

Taeyeon tidak menanggapinya, dia menghampiri Yuri lalu tiba-tiba mencengkram kerah baju Yuri.

"Apa-apaan?" Yuri menepis tangan Taeyeon dari kerah bajunya.

"Kamu itu gagal 100% sebagai orang tua, anak-anakmu itu tumbuh jadi anak pembangkang dan sangat tidak sopan." Maki Taeyon.

Yuri terdiam, dia memang sudah gagal menjadi orang tua. Gagal juga menjadi kepala keluarga. Tidak bisa mempertahankan keluarga dan melindunginya. Satu persatu anaknya pergi darinya dan sang istri.

"Yoona yang memerintahkan semua penjaga ini untuk menghadang kita masuk, dia tidak mau kita bertemu dengan mereka. Dia memisahkan aku dari Irene seperti anakmu yang lainnya membawa Irene dariku!!" Bentak Taeyeon.

Dia sebenernya datang kesini bukan untuk Irene. Dia datang kesini sudah merencanakan sesuatu untuk membuat Yoona tutup mulut soal penculikan dan pembunuhan yang dia lakukan bersama papahnya dan Park Kyojin. Gilanya lagi ada sedikit rasa penyesalan dia tidak membuhun Yoona bersamaan dengan Krystal.

"Anakku itu sedang ditahan, bagai..."

Ucapan Yuri terpotong saat Yoona muncul dengan Seohyun. Yoona terduduk di kursi rodanya yang didorong oleh sang kekasih. Dengan tatapan yang datar dia menatap kearah kedua orang tuanya. Ada rasa rindu tapi rasa rindu itu kalah dengan kekecewaan yang amat besar pada kedua orangtuanya.

Orang tua yang selalu Yoona banggakan, bahkan role model Yoona saat nanti dirinya menjadi orang tua. Tapi ternyata orang tuanya seorang pembunuh. Walaupun tidak disengaja karena sebuah kecelakaan tapi mereka lari dan membuat orang lain tersalahkan sama saja itu dengan sebuah pembunuhan.

"Bawa aku lebih dekat dengan mereka" kata Yoona.

"Kau yakin?" Tanya Seohyun.

Yoona mengangguk, tak lama kursi rodanya bergerak mendekat pada kedua orangtuanya. Walaupun masih terhadang oleh para bodyguard, mereka masih bisa melihat satu sama lain.

Evanscent [END]Where stories live. Discover now