Part 13

481 87 11
                                    

Enjoy!!
~~~

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, keluarga Son disibukkan dengan hilangnya Wendy secara tiba-tiba. Krystal yang seharusnya bersama Wendy merasa sangat bersalah. Seharusnya saat selesai kelas tadi dia tidak meladeni dulu temannya yang akan berbicara padanya. Seharusnya dia langsung pergi ke fakultas seni untuk menjemput Wendy.

"Ital" Panggil Seulgi yang tidak bisa dipungkir ikut khawatir pada adiknya itu.

"Hmm?" Tanya Krystal.

"Lu terakhir liat Wendy dimana?" Tanya Seulgi sekali lagi.

"Gue terakhir sama Wendy waktu jam makan siang, habis gue anter dia ke kelasnya gue langsung ke kelas gue. Waktu pulang gue sama sekali gak lihat Wendy." Kata Krystal menjelaskan hal yang sama berulang-ulang.

"Seul, gue teledor banget" sesal Krystal.

"Bukan salah lu sepenuhnya, harusnya tadi pagi gue gak emosi. Harusnya gue juga ikut jagain Wendy." Kata Seulgi ikut termenung di sisi Krystal.

Beda dengan Krystal dan Seulgi yang memilih duduk dan merenungi kesalahannya. Yoona dan Yuri sibuk mencari petunjuk dimana keberadaan Wendy. Dan Jessica mondar mandir kesana-kemari karena panik.

Ditengah kepanikan keluarga Son, seorang pelayan menghampiri Jessica. "Selamat malam nyonya, didepan ada Tuan dan Nyonya Bae." Ujar pelayan itu.

Bersama dengan itu, Tiffany dan Taeyeon plus Oma yang duduk di kursi roda datang. Tiffany mengerutkan keningnya, dia merasakan ada yang terjadi disini. Dengan penuh keberanian Tiffany mendekati Jessica yang masih mondar-mandir.

"Njess, ada apa?" Tanya Tiffany.

"Wendy menghilangkan" Kata Jessica dan melanjutkan mondar-mandirnya.

Tiffany terdiam di tempatnya, bagaimana konsepnya Wendy menghilang. Dia tampak bingung, kemudian dia menyadari sesuatu.

"Dimana dia menghilangnya?" Tanya Tiffany lagi.

"Dikampus, saat Saya ingin menjemputnya untuk pulang dia tidak ada." Kata Krystal membalas perkataan Tiffany.

"Sepertinya aku tahu dimana Wendy" Kata Taeyeon membuat semua orang langsung fokus tertuju padanya.

"Anakmu pasti menghindari perjodohan ini, dia tidak setuju pastinya dengan semua ini." Ujar Taeyeon, Yuri yang sudah berharap dia akan mendapatkan petunjuk dari Taeyeon malah di buat kesal. Kadang memang benar tindakannya tidak pernah percaya lagi dengan sahabatnya itu.

"Apa Joohyun juga menghindari perjodohan ini?" Gunam Tiffany, karena dia belum melihat tanda-tanda putrinya akan datang.

"Kalau begitu mari kita batalkan saja perjodohan ini" Kata Taeyeon.

"Tae, bisa gak sih lu gak usah bicarain dulu tentang perjodohan. Ada yang lebih penting dan genting saat ini dari pada membahas perjodohan." Kata Yuri yang sudah terlanjur emosi.

Taeyeon yang dibentak hanya mengangguk, dia merasa pegal. Tanpa pamit dia duduk di salah satu sofa kemudian sibuk dengan ponselnya. Tiffany melihat tingkahnya cukup malu, dia seharusnya tidak mengajak Taeyeon kesini.

Disisi lain, orang yang dikhawatirkan yaitu Wendy, dia tengah asik bermain biliard dengan Jisoo. Jennie yang merasa tidak adil jika Irene bersama pasangannya sedangkan dia tidak, langsung memutuskan untuk menelepon Jisoo. Jisoo sebagai pasangan yang baik langsung memenuhi permintaan Jennie. Tadinya pertemuan ini hanya untuk acara mengobrol Irene dan Jennie berubah menjadi semacam double date.

Tanpa disangka pun Wendy dan Jisoo  satu frekuensi membuat Wendy semakin betah saja. Irene yang masih ingat dengan pertemuan keluarga sudah berkali-kali mengajak Wendy untuk pulang tapi selalu di tolak oleh Wendy.

Evanscent [END]Where stories live. Discover now