Part 21

509 77 3
                                    

Enjoyy!!
~~~

Ceklek

Pintu kamar Irene terbuka menampilkan Irene memakai baju santainya. Mendengar pintu terbuka membuat atensi Wendy sepenuh teralihkan menatap Irene. Irene mendekati Wendy yang sedang menatapnya dari arah ruang tengah.

"Hi" kata Irene sedikit canggung karena kejadian tadi.

"Sini duduk deh kak, aku kupasin apel buat kakak" Kata Wendy tak peduli dengan kecanggungan Irene dan melanjutkan kegiatannya mengupas apel.

Irene tersenyum, dia terduduk di atas Wendy yang sedang mengupas apel sambil lesehan di karpet.

"Maaf tadi ke pantry gak izin, aku pinjam pisau dan piringnya ya." Kata Wendy.

"Gak masalah, anggap rumah sendiri aja." Kata Irene sambil tersenyum menatap Wendy dari arah pinggir.

"Kak kok gak pulang dirumah om tante sih?" Tanya Wendy.

"Kakak udah besar, punya kerja, penghasilan dan rumah sendiri." Kata Irene padahal alasan dia tak tinggal dengan Taeyeon dan Tiffany bukan itu.

"Ohh" Untungnya Wendy percaya saja dengan ucapan Irene.

"Kakak suka apel?" Tanya Wendy lagi sepertinya berusaha membuat suasana diantara mereka berdua tidak hening.

"Suka" Jawab Irene

"Suka buat apa?" Tanya lagi Wendy.

"Duren" Jawab Irene membuat Wendy cemberut sambil menghentikan kegiatan mengupas apel.

"kenapa?" Tanya Irene.

"Aku salah bawa buah" ujar Wendy sambil cemberut kearah Wendy.

"Gak.."

"Tapi kak, duren itu bentuknya kaya gimana?" Tanya Wendy mengundang tawa Irene.

"Hahahaha kamu aja gak tahu duren itu seperti apa kan, jadi gak masalah kamu bawa buah apa aja. Tetep kakak makan kok" Kata Irene.

"Tapi kan aku mau buat kak Irene yang cantik ini seneng" Ujar Wendy.

"Kakak udah seneng kok, cukup kamu..."

"Ehh tunggu sebentar, aku bawa sesuatu. Yang ini pasti kakak suka." Kata Wendy memotong perkataan Irene.

Wendy berdiri, dia berlari kecil menuju pantry dan kembali dengan satu tangan dilipatkan kebelakang. Dia mendekati Irene lalu mendaratkan dirinya duduk disebelah Irene.

"Tadaaa"

Wendy menunjuk sebuah buket bunga tulip pada Irene. Irene tersenyum lebar, tulip adalah bunga kesukaannya.

"Buat kakak cantik" Kata Wendy menyodorkan bunga itu.

Irene dengan senang hati menerima bunga itu, matanya berbinar-binar menatap bunga dicium juga aroma dari bunga tulipnya itu.

"Kakak suka?" Tanya Wendy.

"Suka banget, makasih ya" Jawab Irene kembali menatap bunga tulip putihnya.

"Tunggu sebentar" kata Irene.

Irene beranjak dari duduknya, Wendy menatap punggung Irene berjalan menuju ruangan. Tak lama dia kembali membawa sebuah vas bunga. Dengan semangat Irene mengeluarkan bunga tulip dari buketnya dan menaruhnya di vas bunga itu.

"Nah" Irene menaruh vas bunga itu di meja yang ada di depan mereka.

"Makasih ya sekali lagi" Kata Irene dan kembali duduk di samping Wendy.

Melihat Irene yang bahagia membuat Wendy juga bahagia. Keadaan tiba-tiba hening sejenak dan kembali normal saat Wendy inisiatif mengambil piring berisi apel yang sudah dia kupas.

Evanscent [END]Where stories live. Discover now