Part 3

684 94 8
                                    

Enjoyy!!
~~~

Malam hari tiba, di rumah sakit yang sama namun ruangan berbeda. Irene dan Krystal sibuk menemani orang terkasihnya yang sedang sakit. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih, waktunya bagi semua pasien rumah sakit tidur. Tapi sedari tadi Wendy belum mau tidur juga. Dia masih banyak bertanya pada Krystal tentang Mamah dan Papah-nya. Krystal yang sudah biasa merasa sama sekali tidak terganggu dan menjawab pertanyaan Wendy.

"Mamah itu orangnya seperti apa?" Tanya Wendy.

Krystal tersenyum, pertanyaan yang sudah sering iya dapatkan dari kakak kembarannya ini. "Mamah, yang jelas Mamah itu sayang kita. Dia itu akan pemarah jika kita semua tidak mengikuti peraturannya, Mamah akan menjadi seperti anak kecil jika di dekat Papah. Tapi di depan anak-anaknya Mamah selalu terlihat dewasa, berkharisma. Mamah juga cerewet, dia paling cerewet di antara kita semua. Mamah paling sering bedebat dengan Kak Yoong soal pernikahan, karena Kak Yoong selalu menolak yang Mamah kenalkan. Mamah sering banget memarahi Kak Seul, karena Kak Seul selalu saja sibuk di luar dari pada di rumah. Kak Seul juga selalu telat makan dan terlalu banyak memakan pringles. Mamah juga sering berdebat dengan gue, karena gue gak suka Mamah terlalu banyak bekerja sampai lupa waktu." Kata Krystal paniang lebar.

"She best mom" Ujar Wendy.

"Yaps, Gue setuju banget and Papah, dia adalah Papah terbaik." Kata Krystal menambahkan.

"Lalu bagaimana dengan Papah?" Tanya Wendy.

"Papah, papah role model bagi anak-anaknya. Papah pembisnis handal yang sukses menjalankan bisnisnya dan bisnis keluarganya. Papah selalu bilang di belakang layar seorang pembisnis hebat ada seorang istri yang gak kalah hebat. Yaps, Mamah tak pernah absen mendapatkan pujian-pujian dari Papah. Papah itu sudah seperti fans berat Mamah, Papah juga posesif sekali pada Mamah. Jika nanti gue jadi pembisnis, gue pengen kaya Papah dan punya pasangan kaya Mamah. Papah lebih memanjakan anak-anaknya sampai Mamah kadang marah. Papah paling mengutamakan keluarganya, dari segi manapun. Mulai dari keselamatan sampai hal sekecil apapun Papah perhatikan. Papah di rumah happy virus bareng Kak Yoong sama Kak Seul, kadang Gue heran sama kelakuan mereka bertiga. Ada aja buat seisi rumah heboh, yang bisa menghentikan kegilaan mereka ya cuma Mamah." Jelas Krystal panjang lebar.

Wendy tersenyum, dia merasa jika cerita ini sudah beberapa kali dia dengar dan tidak pernag bosan. Dia juga bersyukur memiliki keluarga yang harmonis, tapi sayang dalam cerita Krystal tidak ada namanya di sebut. Itu membuat dirinya sedikit murung karena sedih. Namun, Krystal peka, dia juga sudah beberapa kali melihat wajah murung itu.

"Kak Wendy juga bagian dari keluarga kita. Mamah paling memperhatikan Kak Wen, dia selalu memperhatikan apa yang Kak Wen makan dan lakukan. Sama seperti Papah, papah selalu berusaha untuk menjaga Kak Wen. Papah juga selalu memberikan yang terbaik untuk pengobatan kak Wen. Mereka berdua sayang Kak Wen, kita juga. Kak Yoong, Kak Seul, Gue, sayang Kak Wen. Berharap Kak Wen bisa balik lagi ke rumah dan bareng-bareng kita lagi." Kata Krystal membuat wajag murung Wendy berubah menjadi wajah senang.

Seketika keadaan hening, Krystal hanya menatap Wendy yang juga menatapnya. Di telinga mereka hanya terdengar suara alat rumah sakit dan bunyi cairan infus. Krystal tidak suka suasana canggung, dia alihkan suasana dengan menatap jam tangannya. Sudah hampir jam 10, waktunya untuk Wendy tidur.

"Kak tidur sana, udah malam. Besok kita lanjutkan mengobrol." Kata Krystal.

Wendy mengangguk tersenyum, dia langsung berbaring di ranjangnya. Krystal berdiri dari duduknya, sudah menjadi kebiasaan keluarga mereka untuk membetulkan selimut Wendy.

"Makasih ya buat hari ini." Kata Wendy.

"Gak usah bilang makasih, udah tugas gue. Gue paling gak suka Kak Wen bilang makasih mulu, keadaan berubah melow. Aneh banget tahu gak?" Kata Krystal sedikit kesal membuat Wendy hanya terkekeh saja.

Evanscent [END]Where stories live. Discover now