9. Hidden

253 177 22
                                    

Happy reading!

Eternal Part of The Sky
Chapter 9 - Hidden

It's okay to stop pretending that u're okay sometimes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

It's okay to stop pretending that u're okay sometimes. It's okay to tired, sad or feeling break down.

Just let it be, let it out.

Ur feeling are valid. Sometimes you must take ur time to enjoy the cries and let it go. U're not obligated to be positive all the time.

𓋜

Fenelon Voglio. Sebuah name tag yang entah mengapa menjadi kebanggan bagi pemiliknya. Name tag itu dipasang di jas sebelah kirinya, berwarna hitam mengkilap sebagai tanda bahwa ia adalah seorang tangan kanan dari Dario Emberardo.

"Devi aver conosciuto l'ubicazione della casa di Sadhara, sbrigati. La signorina sembra esausta." (Kamu pasti sudah tahu lokasi rumah Sadhara, cepatlah. Nona terlihat kelelahan)

Perempuan cantik yang duduk di bangku penumpang berdecih malas. Sudah jelas-jelas sejak pulang sekolah tadi ia meraung-raung ingin ini dan itu. Tak bisakah pria lajang itu mengerti keadaannya?

"Dasar pencitraan, cuma nurut sama papà doang," gumam Sadhara.

Sang Supir tersenyum tipis, ia mengerti apa yang nona-nya katakan. Meskipun ia hanyalah seorang supir yang mengantar jemput, tetapi ia pandai berbahasa Italia, Indonesia, bahkan Bahasa Inggris.

Tidak seperti Fenelon yang hanya berbahasa Italia dan Inggris saja. Bahkan ketika Sadhara mengumpat tentangnya, pria itu tak peduli, ia menganggap hanyalah bualan semata.

"Entra, questo è il programma per la prossima settimana," ucap Fenelon sambil membukakan pintu mobil. Ia menyerahkan satu makalah berwarna putih dengan lembar yang cukup tebal. (Masuklah, ini jadwalmu satu minggu ke depan)

"Hm," gumam Sadhara.

Perempuan cantik itu turun dari mobil, membolak-balik halaman makalah dan memperhatikan jadwal untuk besok.

"Is there no free time for tomorrow?"

Fenelon mengingat-ingat, "there isn't any."

Setelah memastikan perempuan itu masuk, Fenelon segera pergi dengan supir.

Sadhara berjalan sempoyongan di rumah yang gelap. Langkah tegapnya hilang begitu saja, termakan oleh rasa lelah yang bertubi-tubi. Ia menyalakan lampu dengan hanya menempelkan kartu di dekat pintu. Kemudian merebahkan tubuhnya di sofa.

ETERNAL PART OF THE SKY ; Kim Sunoo [END]Where stories live. Discover now