7. Perubahan

274 189 26
                                    

Happy reading!

Eternal Part of The Sky
Chapter 7 — Perubahan

Memangnya ada pilihan lain selain harus tetap kuat dalam menjalani hidup meskipun berat?

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Memangnya ada pilihan lain selain harus tetap kuat dalam menjalani hidup meskipun berat?

Tidak ada. Kita tetap harus kuat atau setidaknya berusaha menjadi kuat.

𓋜

Astrid berjalan dengan langkah pelan menuju pintu rumah kala mendengar ketukan di depan sana. Ia penasaran, siapa yang datang pagi-pagi begini? Bahkan mentari belum menunjukkan cahaya paginya.

Pintu itu dibuka, menampilkan perempuan cantik berambut panjang yang mengenakan seragam sekolah. Ia tersenyum sopan, lalu menyalimi tangan Astrid.

"Pagi, Eyang," sapanya.

"Eh, kirain eyang siapa. Sama siapa tadi ke sini, Sha?" balas Astrid tak kalah ramah.

"Tadi supir mau ke pasar, terus aku ikut minta mampir ke sini. Kangen, nih, sama eyang," tutur Varsha senang.

Astrid terkekeh kecil, "bisa aja kamu, nih. Ayo sini masuk dulu, Asa lagi siap-siap."

Varsha melangkahkan kakinya ke dalam. Rumah ini tidak sebesar rumah miliknya, hanya saja masuk ke dalamnya membuat ia merasa tenang. Seperti ada kenangan-kenangan indah yang pernah terukir abadi di sini.

Ini bukan pertama kalinya perempuan itu datang untuk sekedar mampir. Sudah terhitung lima tahun sejak ia dengan Akasa saling mengenal di sekolah menengah pertama.

Jadi, bukan hal yang aneh jika Varsha dan Astrid akrab.

"Eyang udah sarapan?" tanya Varsha ketika mendaratkan tubuhnya di sofa.

"Sudah, eyang sama Asa udah sarapan tadi sebelum dia mandi," jawab Eyang.

"Gimana sekolahnya, Sha? Akasa nggak nakal, kan, sama kamu?" ucap Astrid bergurau.

"Nggak, dong, Eyang. Asa baik banget sama aku." Varsha tertawa kecil, ia memangku tasnya sambil menatap sekeliling yang tidak berubah.

"Syukurlah."

Merasa cucunya tak kunjung datang, Astrid memanggil dengan teriakan sopan. "Sa? Udah belum? Ini ada Varsha."

"Ih, eyang nggak usah dipanggil. Nggak papa nanti juga kan dia keluar, Eyang. Barangkali Asa masih siap-siap," protes Varsha tak enak.

ETERNAL PART OF THE SKY ; Kim Sunoo [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt