Bagian 12

65.5K 7.1K 171
                                    

Hello guys

Seperti biasa

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya

Let's Get it

***

Pada hari itu Regina tengah menghabiskan waktu bersama dengan Darius. Sampai mereka duduk di sebuah restoran untuk makan malam.

Regina duduk disebelah Darius. Karena Darius memang lebih suka makan dengan orang yang berada disebelahnya.

Ah, dia jadi ingat Maisha. Gadis itu dulu juga selalu duduk disebelahnya ketika makan. Dan akan selalu memastikan makanan untuk Darius dalam keadaan tidak panas.

Dimata Darius Regina dan Maisha sungguh sosok yang berbeda walaupun wajah mereka sama-sama terlihat dingin. Regina selalu terlihat sempurna di setiap saat. Gadis itu juga enak diajak bicara. Selalu nyambung disegala topik obrolan mereka

Berbeda dengan Maisha. Gadis itu terkadang lebih banyak diam. Dan lebih banyak Darius yang memulai obrolan. Tetapi gadis itu selalu perhatian pada hal-hal kecil yang jarang dilakukan oleh orang-orang.

Seperti jika mereka makan di restoran, Maisha akan mengelap sendok yang akan mereka gunakan lalu memberikannya pada Darius. Setelah makan gadis itu akan menyusun piring-piringnya dalam satu susun lalu mengelap mejanya.

"Kakak tadi siang udah minum americano kan? Sekarang minum jus aja, ya?"

Maisha memperhatikan betul-betul pola makan Darius. Dan itu belum tentu semua orang lakukan pada pasangannya.

"Sayang..." Regina terus memanggil Darius yang terdiam saja dari tadi. Dia memegang tangan Darius yang seketika membuyarkan lamunan laki-laki itu.

"Ya, Mai..."

"Mai?" Regina mengernyitkan dahinya ketika melihat respon Darius.

"Mmhh sorry. Aku lagi banyak kerjaan banget akhir-akhir ini."

Regina hanya menganggukkan kepalanya. Mereka melanjutkan memakan hidangan yang mereka pesan. Sesekali mereka pasti mengobrol.

"Darius!"

Darius menoleh kearah sumber suara. Dan dia melihat temannya itu bersama kekasihnya.

"Eh, halo bro." Mereka bersalaman sebentar lalu memperkenalkan pasangan mereka masing-masing.

"Wetsss. Kaya tau nih? Nih yang kemarin pdkt lewat adeknya dulu bukan?" Ledeknya yang langsung mendapatkan raut bingung dari wajah Regina.

Darius tentu menegang. Dia melihat kearah Regina yang tampak kebingungan.

Temannya itu pamit lalu beranjak pergi meninggalkan mereka.

"Aku rasa ada yang perlu kamu jelaskan ke aku." Ucap Regina.

Dan begitu sampai mobil Darius menceritakan semuanya. Berawal dia yang melihat Regina lalu mengetahui Maisha adiknya. Lalu masa-masa dia berpacaran dengan Maisha. Reaksi Regina tentu saja kaget.

"Aku tau caraku salah, na." Ucap Darius.

"Jelas salah. Kamu udah nyakitin Maisha, Dar. Akupun ngerasain hal yang sama kalau diposisi Maisha." Sahutnya.

"Dan kamu ngebuat aku terlihat jahat sama adikku sendiri, Darius."

Darius tentu langsung memeluk Regina yang sudah banjir air mata. Dia menggumamkan berkali-kali kata maaf pada Regina.

****

Sabtu siang ini kegiatan Giandra tentu mengajak main kedua adiknya. Papa dan ibunya tengah pergi keluar.

Shadow [Complete]Where stories live. Discover now