21

102 18 2
                                    

Di suatu ruangan dengan pencahayaan yang minim, terlihat ziyyan yang baru terbangun dari tidurnya di atas lantai batu yang tidak rata tersebut, tentu hal pertama yang menyambutnya adalah rasa sakit di seluruh tubuhnya, dan pusing yang merajalela di penjuru kepalanya, ia nampak mulai membiasakan pencahayaan yang menerobos masuk ke matanya.

"Sudah bangun?"

Satu pertanyaan yang langsung membuat mata dan pikiran ziyyan langsung segar, bahkan kini ziyyan tengah menatap sosok dari pemilik suara tersebut dengan keterkejutannya

"Elan.." panggil ziyyan dengan nada lembut yang mengandung kesedihan, bagaimana tidak? Sosok yang ia kenali sudah tak ada lagi pada diri abelano, kekejaman lingkungan yang di berikan dunia ini untuknya, telah mengikis diri abelano yang sesungguhnya tanpa sisa

'Akankah gio dapat menerimanya saat ia bertemu dengan abelano lagi?' Pikir ziyyan saat menatap abelano

"Ayo pergi, kita sudah di tunggu"

Abelano berlalu pergi tanpa menatap ziyyan lagi, pandangannya hanya lurus ke depan tanpa ekspresi lain selain ekspresi dingin dan menekan.

Dari baju kaos tipis berwarna putih polos yang sedang di pakai abelano, ziyyan dapat melihat dengan samar, banyaknya bekas luka di sekujur tubuhnya hingga ke leher, meskipun lehernya sedikit tertutupi oleh rambut berwarna salmonnya yang sudah sedikit panjang dan tentu berantakan.

Ziyyan pun dengan sigap menyusul abelano dan kemudian berjalan bersebelahan dengan abelano, mata ziyyan tertuju pada bekas jahitan kecil di punggung tangan abelano, antara telunjuk dan ibu jari.

"Itu bekas jahitan apa?" Tanya ziyyan penasaran

"Saat di masukkan microchip" jawab abelano masih dengan datarnya dan tanpa menatap lawan bicaranya yang tengah terkejut

"Siapa yang pasang?" Tanya ziyyan lagi, ia penasaran

"Smith" jawab abelano yang entah kenapa semakin singkat saja

"Berarti keluargamu tau kau ada di sini? Tapi kenapa mereka terus mencarimu hingga sekarang?"

"Hanya crisiant dan christopher"

"Lalu apa gunanya mereka memasang microchip jika masih tak bisa menemukanmu?"

"Itu sudah di lepas sejak kedatangan pertamaku ke sini, andrew membuang benda itu di laut"

"Oh, dokter sesat itu"

Di ujung dari perjalanan abelano dan ziyyan, mereka berdua dapat melihat elenio yang tengah bersandar miring di ambang pintu, tatapannya jelas lurus ke arah mereka berdua

"Kenapa kau tak bilang kalau memiliki hubungan dengan tempat horor seperti ini juga?" Sembur elenio dengan pertanyaannya untuk ziyyan

"Aku lupa" jawab ziyyan seadanya sambil berjalan melewati elenio yang berdiri di ambang pintu.

Elenio hanya memutar bola matanya dengan kesal dan kemudian ikut masuk ke dalam ruangan tersebut, pintu pun tertutup, ujian hidup dan mati pun di mulai.

Dan sejak ujian kelulusan mereka dari tempat horor itu selesai, ke tujuh anak anak muda yang mengikuti ujian itu pun terpaksa mengasingkan diri dari dunia luar dan segala aktivitas yang ada karna harus fokus untuk memulihkan diri, mereka semua terluka parah, tak tanggung tanggung, bahkan ada yang sekarat, untungnya bukan ziyyan, elenio atau pun abelano yang tengah sekarat itu.

Tapi meski terluka parah hingga ada yang sekarat pun, mereka semua entah kenapa malah merasa bahagia, mungkin... karna mereka telah berhasil lulus ujian hidup dan mati yang telah di tentukan oleh organisasi sesat itu, jadi sebagai hadiah keberhasilan mereka, organisasi memberikan mereka hak kebebasan yang sepenuhnya, bahkan organisasi sendiri menawarkan bantuan untuk ke tujuh anak anak didiknya itu jika suatu saat nanti mereka mengalami masalah yang membutuhkan bantuan orang orang dan kekuatan dari organisasi tersebut.

ABELANO and the crazy FAMILY (End)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz