5

348 33 0
                                    

10 oktober. Itulah hari yang telah mereka tetapkan sebagai hari bersejarah di sepanjang masa sekolah mereka. Kenapa? Karna pada hari itulah, SMA RB telah menang melawan sekolah elit yang bernama SMA GM.

Senang? Tentu, tapi kesenangan mereka tidak berlangsung lama, karna kecerobohan mereka, mereka harus kehilangan xavier, entah kenapa xavier telah hilang begitu saja di dalam kesenangan mereka.

Abelano dan teman temannya tentu marah, mereka tau bahwa xavier telah di culik oleh olivier yang merupakan kakak tirinya, hanya saja, saat mereka melabrak olivier dan mengacak ngacak seisi rumahnya, abelano dan teman temannya tak menemukan sosok keberadaan xavier di manapun, hal itu tentu membuat mereka semakin kesal, khususnya abelano.

"Sudah puas merusuhnya bocah bocah?" Tanya olivier pada abelano dan teman temannya

"Kurang lengkap rasanya kalau tidak mematahkan tulangmu!" Jawab abelano sarkas

"Jawaban yang tidak pantas, kalau sudah tidak ada keperluan lagi, silahkan pergi dari sini, aku harus membereskan kekacauan ini sebelum ayah dan ibuku pulang dari liburan mereka. Dan kalau kalian tidak pergi juga, akan ku laporkan pada polisi" ujar olivier dengan ancamannya juga

"Kalian pergilah duluan, aku mau bicara 4 mata dengannya" titah abelano yang tentu tidak di setujui oleh ke tiga temannya

"Tapi bos! Manusia cacat mental itu berbahaya! Bagaimana kalau kau kenapa napa?" Ujar cakra yang tak setuju di ikuti oleh anggukan bagas dan gio

"Tunggulah di luar ruangan kalau begitu, jika kalian mendengar suara atau aku tidak keluar setelah 5 menit berlalu, maka masuklah lagi dan buat si cacat ini sekarat tanpa harus singgah lebih dulu di rumah sakit" balas abelano yang langsung di setujui oleh ke tiga temannya, mereka bertiga pun keluar dari ruangan tersebut dan menunggu di depan pintu dengan setia

"Aku tau vi ada di sini, dimana dia? Selagi aku masih bicara baik baik, maka jawablah!" Ujar abelano dengan tenang tapi mengandung nada ancaman dalam perkataannya

"Akan ku beritahu jika kau memintanya dengan menangis di depanku sekarang" jawab olivier dengan seringai di wajahnya dan tentu hal itu membuat abelano hilang kesabaran, akhirnya terjadilah perkelahian sengit antara mereka berdua.

Sejauh ini, terlihat abelano sangat unggul dalam bertarung melawan olivier, dan tentu olivier tengah terpojok saat ini, tapi olivier tidak terlihat panik karna di punya sesuatu yang akan membuatnya menang malawan abelano yang memang pada dasarnya unggul dalam pertarungan

"Kalau aku terluka, vi akan ku buat menderita" ujar olivier yang sukses membuat tubuh abelano terhenti dan sekaligus kehilangan kefokusannya.

Pada momen itu, olivier pun menyerang balik secara brutal hinggal abelano menabrak meja kecil dengan hiasan keramik dan kaca yang ada di atas meja tersebut sebelum dirinya jatuh tersungkur di lantai dan telapak tangannya terluka karna mengenai pecahan kaca di lantai tersebut.

Dengan posisi tidurnya, abelano menatap ke arah pintu di ruangan tersebut sambil menunggu teman temannya masuk kedalam ruangan tersebut karna suara pecahnya kaca dan keramik itu benar benar sangat keras, jadi seharusnya dapat di dengar oleh teman temannya, tapi beberapa detik berlalu, tak ada tanda tanda pintu akan terbuka, hal itu tentu membuat abelano bingung dan bertanya tanya dalam pikirannya, tapi abelano tidak sampai mencurigai teman temannya telah pergi meninggalkannya, abelano terus berpikir pasti ada sesuatu dengan mereka

"Ruangan ini kedap suara little bitch, teman temanmu tidak akan mendengar suara apa pun di ruangan ini, jadi mereka akan masuk setelah 5 menit sesuai perintahmu. Jadi mari habiskan 3 menit tersisa untuk bermain sesuatu yang menyenangkan, aku sungguh ingin melihatmu menangis, tapi di lihat dari kepribadianmu, kau bukanlah orang yang akan menangis kalau terluka atau di siksa, mungkin kau cuma bermodal teriakan saja kalau ku siksa, aku tidak suka kebisingan yang tidak ada air matanya. Karna itu aku punya sesuatu selain rasa sakit untuk melihatmu menangis" ujar olivier yang hanya dibalas diaman abelano dengan tatapan tajamnya, masih dengan posisinya yang tersungkur di lantai.

ABELANO and the crazy FAMILY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang