[Misi Terakhir]

1.2K 105 122
                                    

Malam yang datang, bulan yang menggantikan tugas matahari. Sinar bulan yang terpancar jelas, memasuki sela sela rumah. Rumah para elemental yang terlihat cukup berantakan karna pesta yang mereka adakan tadi pagi, perayaan ulang tahun mereka yang ke 20 tahun.

Merapihkan semua kekacauan bersama sama, walau masih ada kegaduhan. Sang sulung menatap kebahagian semua adik seraya menyender di sebuah tembok. Rasanya sangat damai di lihat walau gaduh.

Canda tawa saat Thorn dan juga Blaze mengganggu Ice yang tertidur, Solar yang terganggu karna kebisingan saudara nya saat Live.

"Aku tidak menyangka kita akan bersama, walau satu orang menghilang," ucap Gempa di belakang Hali.

Hali pun langsung menoleh ke arah Gempa, ia tersenyum tipis.

"Ya, sudah dua tahun kita bersama sama tanpa nya," ucap Halilintar.

Hali mendekat ke sebuah tembok yang terpajang semua topi mereka yang biasa di kenakan dahulu. Ia mengambil salah satu nya, yaitu milik sang manik Shappire.

"Andai aku bisa meraihnya," monolog Hali seraya mengelus lembut topi tersebut.

"Saat kelulusan juga kak Taufan bersama kita," sambung Gempa.

Flashback

"Ta-taufan?!"

Tidak ada satu pun yang bergerak, mereka semua hanya terdiam dengan tatapan yang begitu kosong.

Hingga salah satu nya bangkit, mengeluarkan kuasanya dan berjalan ke arah musuh yang sudah kehilangan nyawanya.

"Sialan!! Kenapa kau TIDAK LANGSUNG MATI!!!" Pekik Gempa seraya meneteskan air mata.

Buaaggghh!!

Tangan nya yang berlapis dengan batu, terus memukul Borara.

"KENAPA? KENAPA BODOH, KATAKAN PADAKU!! APA MAU MU?!" teriak Gempa dengan air mata yang terus mengalir. Suara bentakan yang menggelegar di pendengaran.

"Katakan.. hiks.. bagaimana kami mencari nya nanti, katakan padaku?!" ucap Gempa sembari menghentikan pukulannya, suaranya semakin mengecil dan isak tangis terdengar jelas.

"KAK UFAAAAANNN!?" teriak nya sambil mendongakkan kepalanya ke atas.

Hali tak kuat menatap kesedihan adiknya, berlari mendekat ke arah nya walau kaki nya begitu lemah.

"Cukup!! Jangan buat aku menjadi lemah karna tangisanmu!!" ujar Hali dengan mata yang berkaca kaca.

Angin mengibas dengan kencang, kapal angkasa mendarat rendah di dekat para elemental. Anggota medis lah yang pertama kali keluar dari kapal angkasa.

"Boboiboy?!" panggil ke empat temannya.

Para elemental memandangi mereka dengan sendu, semua teman Boboiboy tersentak saat mendapati mereka yang berantakan dan penuh luka. Begitu juga dengan Borara yang terlihat sudah kalah, atau lebih tepatnya hilang nyawa.

Fang mendekat kepada Hali serta Gempa. Menanyakan keadaan yang sekarang sedang terjadi.

"Apa yang telah terjadi, pertarungan usai? Kalian baik baik saja, dimana Taufan?" tanya Fang bertubi tubi.

Dibuat heran oleh jawaban kedua kakak beradik inii. Hali yang terdiam dan Gempa yang terus menggelengkan kepalanya sembari menangis.

Fang juga menatap ke arah elemental lain yang sendu dan ada yang menangis. Yaya, Ying, Gopal juga bingung karna mereka tidak menjawab apa yang di tanyakan.

"Katakan saja, Halilintar. Ada apa?" tanya Kapten Kaizo.

Ya, benar. Bukan hanya Teman Boboiboy, para petinggi TAPOPS pun ikut datang setelah mempertimbangkan penjelasan teman teman Boboiboy.

Terulang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang