Chapter 16

458 72 24
                                    


Setelah Nut menekan alarm darurat, berbunyilah alarm tersebut di seluruh penjuru Stasiun TAPOPS, hingga membuat kebisingan bagi setiap anggotanya dan mendatankan para pertinggi TAPOPS.

.

.

"Ada apa? Apa keadaan darurat itu?" Tanya sang komandan.

Sedikit keraguan untuk Nut menjelaskan serta menunjukkan hal yang di anggap darurat itu. Mata Nut teralihkan kesembarang arah, terlihat bahwa dirinya sangat tidak ingin memberi tahu.

"Kenapa diam? Aku menugaskanmu disini bukan untuk menekan alarm sembarangan dan diam seperti ini," ketus Kapten Kaizo.

"E-eh, i-itu.." Ucap nya dengan guu=gup.

Nut menghela nafas dan..

"Sinyal dari Boboiboy Taufan, terletak di Planet Bayugan," ucap nya dengan terus terang namun terpaksa.

Membuat Kapten Kaizo tersenyum sinis dan menepuk pundak Nut sebagai rasa kebanggaannya.

"Komandan?! Saya menawarkan diri untuk pergi ke Planet Bayugan," ucap Kaizo seraya menundukkan kepalanya dan menaruh tangan nya di dada.

Tanpa berpikir panjang, Komandan Kokoci membiarkan Kapten Kaizo dan ia segera keluar dari ruangan yang sempat ia datangi.

Kapten Kaizo pun ikut pergi dari ruangan dan menuju ke Planet Bayugan bersama bawahannya. Nut menatap para petinggi nya yang kian menjauh, sekira nya mereka sudah tidak terlihat. Nut terduduk lemah di lantai seraya menangis.

"Taufan, maafkan aku. Aku terpaksa," lirih nya.

.

.

.

.

Planet Bayugan

Taufan berada sendirian di sebuah rumah kecil, ia di minta oleh Maripos serta Hang Kasa untuk beristirahat. Sedangkan mereka berdua pergi mencari beberapa bahan herbal untuk menghilangkan semua racun pemusnah yang bersarang si tubuh Taufan.

Dengan sedikit rasa sakit yang terasa di bagian perut nya, Taufan hanya bisa meringkuk seraya menahan rasa sakit nya.

Braakk!!

Suara dobrakan pintu yang membuat Taufan terpaksa bangun walaupun sakit. Dan manik shappire nya mendongak terkejut dengan pupil matanya yang mengecil.

"Halo, payah!!" sapanya.

Taufan bergetar hebat, ingin dirinya melarikan diri tetapi dengan kondisi nya yang seperti ini dia bisa apa?

"Ka-kapten Kaizo?" ucap Taufan bergemetar.

Semakin dekat Kapten Kaizo ke arah nya, Taufan mundur perlahan hingga punggung nya menabrak kepala kasur.

"Ada apa? Kau takut, bukankah kau sendiri yang mengirim sinyal keberadaanmu?" desis Kaizo.

Taufan menggelengkan kepalanya dengan cepat, walau pun di wajah Kaizo terukir senyuman. Jujur saja ia sangat kesal bahkan marah sehingga mencengkram kuat dagu Taufan.

"Sebenarnya apa mau mu hah? Dahulu kau menjadi pengkhianat dan karna kau bertarung demi kami semua. Akhirnya kami mempercayai mu, dan sekarang!? Kau.." ketus Kaizo.

Tatapan Kaizo sangat tajam dan terbilang kalau ia marah besar. Semakin kuat juga cengkraman nya pada dagu Taufan, karna kemarahannya yang tidak terkontrol akhirnya..

"Arrgghh!! Sialan.." teriak kesal Kaizo seraya melempar Taufan.

Buukk!!

Taufan menabrak dinding sehingga menghasil kan suara yang begitu keras. Ia berusaha bangun tetapi tubuh nya sangat sakit terutama bagian lehernya. Karna, Kaizo melemparnya saat masih mencengkram dagu nya.

Terulang KembaliWhere stories live. Discover now