Chapter 7

512 71 15
                                    


Malam yang larut sudah tampak jelas, namun terdapat seseorang yang sudah paruh baya memasuki rumah nya bersama satu robot kecil. Kedua nya di buat tersentak melihat salah satu elemental yang tertidur di sofa ruang tengah.

Karna merasa tidak tega melihat cucunya tidur di sofa tanpa berbalut selimut di malam yang dingin ini, Tok Aba pun membangunkan cucunya.

"Hey?! Kenapa kau tidur disini? Gempa," ucap Tok Aba seraya menggoyangkan tubuh Gempa yang tertidur.

Perlahan manik gold nya terbuka, butuh beberapa detik untuk pandangannya kembali jelas. Ia langsung bangun ketika melihat Tok Aba serta Ochobot di hadapannya.

"Atok dah pulang, selamat datang!! Maaf Gempa ketiduran," ucap nya seraya tersenyum.

"Kenapa kau tidur disini? Dan bagaimana keadaan Taufan?" tanya Tok Aba.

Seketika Gempa langsung teringat sesuatu, ia menghampiri Ochobot yang tadi bersiap pergi menuju dapur.

"Ochobot!!"Tolong, kenapa Kak Taufan jadi seperti itu? ujar Gempa menahan tangan Ochobot.

Tok Aba serta Ochobot yang bingung hanya memiringkan kepala mereka, tidak mengerti maksud Gempa. Perlahan Gempa menceritakan kejadian tersebut dari awal dan menceritakan juga tingkah aneh Taufan.

"Begitu semua nya bermula, kami bingung kenapa sifat nya tiba tiba berubah. Bahkan ia sangat pemarah," jelas Gempa.

Ochobot memahami maksud Gempa, ia tersenyum seraya memegang pundak Gempa.

"Aku paham. Lalu, apakah Taufan sudah tidur?" Tanya Ochobot dan Gempa pun mengangguk.

"Kak Taufan sudah tidur sejak kembali dari rumah sakit," ujar Gempa.


Ochobot pun meninggalkan Gempa di bawah, dan ia naik keatas untuk melihat kondisi Taufan. Namun, ada sesuatu yang membuat nya janggal. Ia melihat Halilintar terlelap di kursi kecil yang berada di samping kamar.

"Segalak itukah Taufan sampai penghuni lain kamar ini tidak berani masuk?" gumannya pelan lalu masuk.

Hal yang sudah biasa untuk Ochobot saat memasuki ruangan dimana ruangan itu diisi oleh Taufan, pastinya akan sangat gelap.

Ochobot tidak berniat membangunkan Taufan, ia datang hanya untuk melihat salah satu tuannya. Tangannya membelai singkat surai putih milik Taufan dengan lembut.

"Apa lagi masalah yang menimpamu? Shappire" Ucap Ochobot.

Saat Ochobot hendak pergi, ia melihat jam kuasa Taufan yang rusak. Layarnya tergores sehingga terlihat seperti membelah dan warnanya menghitam.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" gumannya heran.

Ochobot yang penasaran men scan powerband Taufan, 1 menit ia melakukan hal itu. Mulai muncul lah penyebab yang membuat powerband Taufan rusak parah.

"Peluru ya, apa dia bertarung? Dengan siapa?" herannya.

"Taufan?!" gumannya lirih menatap sang shappire yang tertidur.


Ia pun keluar dari kamar Taufan, dan di ambang pintu terdapat kedua elemental yang lainnya, Halilintar dan Gempa.

"Bagaimana?" Tanya mereka bersamaan dan di balas gelengan oleh Ochobot.

"Maaf, aku tidak tahu. Tapi, aku melihat bahwa powerband milik nya rusak," jelas Ochobot seraya menunjukkan powerband Taufan yang ia lepas dari sang pemilik.

"Taufan tidak mengatakan apapun?" Tanya Ochobot.

Dan kedua elemental itu hanya menggeleng dan menatap sendu.

Terulang KembaliWhere stories live. Discover now