Chapter 24

641 65 127
                                    

Hening, gelap.. lagi lagi itulah pemandangan yang pertama kali di lihat nya. Tidak hanya hening dan juga gelap, sepi.. sangat sepi hingga tidak ada satupun orang.

"A-rrgghhh!! Sa-sakit, siapapun tolong a-aku.. To-tolong!!"

Itulah suara yang pertama kali ia dengar, dengan segera pandangannya langsung teralihkan pada arah suara tersebut. Manik nya mengecil setelah mengetahui siapa orang yang merasa kesakitan. Ia pun langsung mendatangi nya.

"Hey, kau baik baik saja?" tanya nya seraya memegang pundak orang tersebut.

"Ta-taufan, Tolong!! Sakit," lirih nya.

Taufan sedikit tersentak karna orang itu tahu namanya dan juga ia kaget saat wajah nya mirip sepertinya, sama persis dan hanya warna mata yang berbeda.

"Kau.. Reverse?" tanya Taufan dengan sedikit gugup.

Reverse yang sedari tadi menahan sakit nya mengangguk pelan sebagai jawabannya terhadap pertanyaan Taufan.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Taufan lagi dengan mimik panik.

"Bo-borara, dia.. arrgghh!! Jangan pikirkan aku, bantu saja robot mu itu!!" jawab Reverse.

Taufan menjadi gemetar saat ia mendengar nama Borara, dan juga Ochobot.

"O-ochobot, apa yang terjadi dengannya?" 

Reverse tidak sanggup menahan rasa sakit nya, tidak bisa menjawab dengan benar setiap pertanyaan Taufan. Taufan yang memahami kondisi Reverse pun berniat mengambil alih.

"Biar aku saja, percayakan padaku. Anggap saja ini balas budi ku padamu karna kau telah melindungiku dari saat pemusnahan ataupun sekarang," ucap Taufan dengan tegas.

"Terimakasih, saudaraku," sambung Taufan seraya tersenyum.

Manik merah darah milik Reverse mengecil, ia dapat melihat senyuman Taufan lagi setelah sekian lama. Walau sedikit terasa janggal karna darah dan rasa sakit di tubuhnya menghilang, ia yakin pasti semua itu beralih kepada Taufan karna mereka adalah 1 jiwa yang tergabung.

"Maaf Taufan, kau malah menanggung rasa sakit yang telah aku sebabkan. Padahal niatku adalah untuk selalu melindungimu," monolog Reverse dengan sendu.

Flashback

Disebuah dimensi yang tidak ada cahaya sedikit pun. Terdapat seseorang yang sedang terbaring lemah , hingga satu orang lain datang entah dari mana. Mengelus lembut pipi nya bahkan membelai surai nya.

"Taufan?! Kau bisa dengar aku?" guman nya pelan.

Jiwa yang merasa terganggu, membuka matanya perlahan. Butuh waktu beberapa detik untuk nya melihat dengan jelas. Saat pandangannya mulai jelas, seseorang yang asing berada di hadapannya.

Mencoba untuk biasa saja, ia menatap sekeliling nya. Betapa gelap tempat yang dia singgahi sampai cahanya saja tidak ada. Setelah menatap sekeliling, ia beralih pada orang yang sudah ada di hadapannya sat pertama kali ia membuka mata.

"Si-siapa kau?" tanya nya pelan.

Orang yang mendapat pertanyaan, menghela nafas panjang.

"Kau sungguh tidak mengenalku? Padahal aku yang selalu ingin kau temui," ucap nya.

Taufan memiringkan kepalanya karna ia bingung dengan respon lawan bicaranya. Dan karna tidak bisa menjawab apa apa lagi, Taufan hanya menggelengkan kepalanya singkat.

"Reverse," ucap nya singkat.

Taufan terkejut dengan ucapan Reverse yang memperkenalkan dirinya, manik nya mengecil dan mulutnya sedikit terbuka.

Terulang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang