Chapter 17

523 77 46
                                    

Dua kapal angkasa datang, mengacaukan pemusnahan elemental. Kedua kapal angkasa tersebut menabrak Stasiun TAPOPS hingga rusak sangat parah.

Pandangan teralihkan kepada kedua kapal tersebut, tetapi tidak dengan manik Shappire. Kepalanya tetap tertunduk seraya menahan rasa sakit dari pergelangan tangan nya yang terus meneteskan darah.

Duaarr!!

Pintu salah satu kapal angkasa terbuka dengan paksa hingga pintu tersebut rusak dan mulai terlihat beberapa orang berdiri di ambang pintu. Dengan sesuatu yang sangat besar di belakang mereka.

"Boboiboy?" Ucap Komandan Kokoci yang mengamati.

Dan ternyata benar, para elemental Boboiboy datang tepat pada waktu nya dan Golem milik Gempa lah yang menghancurkan pintu kapal angkasa.

Dumm!!

Para elemental serta teman teman nya turun dari kapal angkasa dan mulai berjalan perlahan mendekat ke arah Taufan. Bawahan kapten Kaizo langsung menghalangi jalan mereka, begitupun kapten Kaizo sendiri yang berada di paling depan.

"Mau apa kalian kesini? Pergilah!!" tegas Kapten Kaizo menatap tajam.

Tidak ada satu pun jawaban yang keluar, tidak ada rasa takut mereka pada sang kapten dan hilang sudah rasa hormat mereka. Tidak diam saja, mereka semua menatap tajam Kapten Kaizo.

"Apa apaan Kalian?" ucap Kapten Kaizo dengan kesal.

"Berikan Taufan, maka kami tidak akan mengganggu kalian lagi. Berikan!!" pinta Halilintar.

"Dimana rasa hormat kalian?" kesal Kaizo yang mengepal kan tangan.

Salah satu elemental yang berada paling belakang, maju kedepan dengan menatap tajan serta terlihat dingin.

"Hormat? Kau menanyakan itu? Memang nya kau siapa? Kapten ku? hey!! Aku keluar dari TAPOPS," ucap nya berseringai sinis.

"KAMI KELUAR DARI TAPOPS, ELEMENTAL BOBOIBOY. BUKAN LAGI ANGGOTA TAPOPS!!" teriak Thorn yang menggelegar.

Para anggota TAPOPS serta para petinggi nya terkejut dengan pernyataan elemental.

"Untuk apa kami terus berada di tempat bjngn ini," ketus Thorn.

Prak!!

Suara yang terdengar saat Thorn melempar logo TAPOPS miliknya dan di ikuti oleh elemental lain.

"Kami sudah bebas melakukan apapun sekarang, jika Kak Ufan musuh kalian. Kami pun sama," Ucap Gempa tegas.

Tatapan kesal akan amarah di lontarkan oleh Kapten Kaizo dan Laksamana.

"Elemental sialan!!" ketus sang Laksamana yang bergerak cepat ke arah elemental.

Dengan sigap, mereka menyiapkan kuda kuda bertarung nya.

Duaarr!!.

Terlalu sibuk dengan elemental, hingga melupakan kapal angkasa yang satu lagi. Sama seperti yang di lakukan Gempa saat membuka pintu, penghuni kapal angkasa tersebut membuka paksa pintu hingga rusak.

Pandangan beralih ke arah kapal, dan langkah sang Laksamana terhenti karnanya. Sosok kekar mulai terlihat walau masih tertutup asap yang mengebul.

"Hoy hoy!? Kalian melupakanku," ucap nya dengan nafas yang terdengar sangat memedam amarah.

"Datang juga akhirnya, Borara," ucap Laksamana Tarung dengan sinis.

Borara lah yang datang, ia turun kebawah bersama pasukan Tengkotak.

Kedua musuh TAPOPS datang bersamaan, Borara dan elemental. Sama sama mendeka hingga terhenti tepat di bagian tengah.

"Apa yang kau ingin kan? Borara," Tanya Kokkoci tegas.

Terulang KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang