24

966 190 25
                                    

Setelah berhari-hari sibuk berkutat dengan tugas yang memuakan, seusai kelas hari ini Abigail berniat untuk mengajak kedua sahabatnya quality time simple. Mengitari mall sepuasnya, melepas penat barang sejenak sebelum kembali berperang dengan tugas. Dan of course, keduanya setuju.

"Sumpah ini crewnecknya lucu banget aww!! Beli nggak yaa enaknya???"

Seruan itu sontak membuat Abigail dan Sheren mendengus serempak. Entah siapa kemarin yang ribut ingin berhemat karena nggak mau susah makan diakhir bulan, sekarang justru Raynalah orang yang paling excited untuk menghabiskan uang.

"Beli tinggal beli, jangan kayak orang susah" decak Sheren yang dibalas "Emang lagi rada susah, Sher. Lo aja gih beli, nanti gue tinggal minjem ke elo kalo pengen make"

Melirik tajam, Sheren menoyor kepala sahabatnya itu "Itu mah enak di elo nggak enak di gue namanya!" Rayna malah nyengir dengan watados.

"Tadi kata lo mau beli sepatu, Ray?" Abigail mengalihkan.

"Iya. Tapi nggak tau deh jadi atau enggak. Sekalinya srek harganya mahal. Giliran pas dikantong, eh dihatinya gantian nggak pas. Huh jadi bingung" dengus Rayna.

"Yaudah sih, Ray. Beli aja crewnecknya kalo nggak jadi beli sepatu" kata Sheren menyarankan. Diangguki setuju sama Abigail "Lo kan suka, jadi ya beli aja. Urusan sepatu mah bisa nanti. Sepatu lo juga kan nggak cuma satu"

"Ya tapi gue bosen pake yang itu-itu terus"

Sheren menimpali asal "Sepatuan pake kantong kresek aja lah kalo gitu. Kan bermacam warna jadi lo nggak bakal bosen" Rayna langsung mendecih keras. Saran macam apa itu?

Dan mulai dari situlah, kegiatan yang awalnya hanya berjudul quality time berganti menjadi shopping time. Abigail membeli outer, Sheren membeli hoodie, dan tentu Rayna membeli crewneck tadi. Dilanjut berbelok ke toko aksesoris perempuan, lalu toko make up, ketiganya kompak menoleh begitu melewati salah satu restoran cepat saji.

"Makan dulu yuk?" ajak Sheren yang tentu disetujui Abigail dan Rayna. Ketiganya masuk lalu memesan banyak makanan sampai hampir memenuhi meja.

"Gimana si berondong?" pertanyaan tiba-tiba Rayna jelas membuat Abigail kontan menoleh.

Gimana enggak. Diantara ketiganya, cuma Abigail lah yang istilahnya sedang dekat dengan laki-laki yang lebih muda akhir-akhir ini. Jadi udah sepantasnya Abigail merasa.

"Nggak gimana-gimana" jawab perempuan itu santai lalu kembali menyuap makanannya.

Merasa nggak puas akan jawaban sahabatnya, Rayna berdecak sebelum bertanya lagi "Lo nggak inget ini hari apa?"

Bingung, Abigail melirik ke Sheren. Meminta pertolongan, tapi nyatanya arti tatapan Sheren justru sama dengan Rayna.

"Rabu?" jawab Abigail ragu. Membuat Sheren auto tepuk jidat.

"Bocil epep juga tau kali, Rin ini hari rabu"

"Ya terus ngapain tanya kalo udah tau?"

Menahan emosi, Rayna menghela napas panjang "Tanggal berapa ini?"

"18"

"Juan selesai UAS tanggal berapa katanya?"

"Kenapa tiba-tiba jadi soal Juan?"

Sheren berdecak "Jawab aja"

"Delap—eh? hari ini ya?" Abigail menaruh kembali ponselnya "Terus, hubungannya sama Juan selesai UAS apaan?"

Gemas dengan kelemotan sahabatnya, Sheren meregangkan badan lalu mengarahkan salah satu tangannya ke kepala Abigail. Menoyor kepala perempuan itu dengan sengaja.

YOUNG BLOODWhere stories live. Discover now