01

2.3K 308 2
                                    

Ditengah hujan yang masih lumayan deras, Abigail harus merelakan waktu bersantainya di kantin kampus usai menerima chat dari sang adik.

"Mau kemana, Rin?" tanya Sheren—salah satu temennya, begitu dirinya beranjak dari kursi.

Abigail menyambar kunci mobilnya dan segala barangnya yang semula tergeletak diatas meja, memasukannya ke dalam totebagnya. "Adek gue minta jemput"

"Lah? Masih lumayan deres loh ini hujannya, yakin mau berangkat sekarang?" kali ini Rayna yang gantian bertanya.

"Justru itu. Hujan deres, udah sore pula, kasihan kalo nggak buru-buru dijemput."

"Adek lo nggak bawa motor emang?"

Abigail geleng "Gue anter tadi pagi. Motornya—nggak tau deh kenapa, nggak bisa distater gara-gara hujan kayaknya"

Baik Sheren maupun Rayna sama-sama mengangguk, "Hati-hati ya kalo gitu" kata Sheren sambil melambaikan tangan.

"Jangan ngebut. Masih hujan, jalanannya licin"

Abigail hanya mengangguk menanggapi pesan Rayna, setelahnya langsung bergegas ke parkiran.

Sebelum benar-benar menjalankan mobilnya, Abigail meraih hpnya dan membuka roomchat adiknya. Mengetikan beberapa kalimat balasan ke chat adiknya yang tadi hanya dibacanya lewat notification bar.

Meletakan hpnya asal didashboard, barulah Abigail menjalankan mobilnya. Membelah jalanan yang tampak padat disore ini.

Pengendara lain pasti sama hati-hatinya kayak Abigail. Selain jalanan yang licin, kaca mobil yang berembun karena tetesan air hujan menyebabkan jarak pandangnya agak terbatas. Dia memilih mengurangi kecepatan berkendaranya supaya tetap aman. Toh, adiknya sendiri udah bilang, nggak apa-apa dia nunggu agak lama karena sekolahnya belum terlalu sepi.

Setelah hampir setengah jam bergelut dengan kemacetan, mobil yang dikendarainya berhasil masuk melewati gerbang sekolah adiknya. Memanfaatkan lahan lapangan yang luas untuk memutar balik, Abigail menarik tuas handrem. Kepalanya celingukan mencari keberadaan sang adik ke seluruh penjuru sekolah yang terlihat lumayan sepi.

Nggak mungkin kan adiknya nge-prank? Bilang minta jemput, tapi ternyata udah pulang. Kayak dulu. Awas aja kalo sampai beneran.

Buru-buru Abigail membuka hpnya.




Juan

Kamu dimana|
Kakak udah sampe|

Nggak berapa lama, centang duanya berubah jadi biru.

|Iya, kak. Aku otw keluar sekarang




Abigail meletakkan hpnya lagi. Sampai beberapa saat kemudian, matanya mendapati sang adik tengah berlari menerobos hujan dengan jaket yang sengaja dibentangkan keatas kepala. Langsung aja Abigail keluar dari mobil setelah meraih payung yang selalu ada dijok tengah mobilnya.

"Kenapa nggak bilang kalo nggak ada payung?" omelnya sambil memayungi sang adik. Yang diomelin malah cengengesan.

Hampir menggiring adiknya masuk ke mobil, langkahnya langsung berhenti begitu Juan menahan pelan tangannya. Abigail menoleh, "Kenapa?"

"Itu... Kak Abi habis ini mau kemana lagi? Buru-buru enggak?"

Abigail menggeleng, menunggu sang adik meneruskan ucapannya.

"Tadi aku nunggu kakak dateng sama temenku di dalem kelas. Dia lagi nunggu dijemput juga, tapi nggak tau jadi dijemput atau enggak"

YOUNG BLOODNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ