Part 28

1.9K 132 20
                                    

Heyy, aku Up lagi nih, seperti biasa sebelum baca jangan lupa buat Votenya dulu ya.

Happy Reading

••••••••

Seorang pria tengah dalam keadaan tidak tenang kali ini, pria itu terus saja mondar-mandir sedari tadi membuat dua orang yang tengah bersamanya dibuat bingung dengan tingkahnya. Ada apa dengan Tuannya ini?

Javier sedari tadi tidak bisa fokus untuk berkeja, dia terus saja memikirkan Meli. Ini baru setengah hari dirinya tidak bertemu dengan Meli. Bagaimana dengan nanti? Ingin sekali ia pergi ke Felori, tapi ia tidak ingin merusak waktu Meli yang tengah bersama keluarganya.

BRAKKK

Javier menggebrak meja kerjanya membuat Lena dan Erik yang tengah bersamanya dibuat terkejut dengan suara keras yang tiba-tiba muncul.

"Tenang Javier, kau harus tenang. Lagipula ini tidak akan lama, jadi kau harus bersabar." Ucap Javier berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Akhhh... aku tidak bisa, ini sangat menyiksa." Javier mulai kembali duduk di kursinya.

"Kau, buatkan aku teh!" Javier menunjuk kearah Lena.

"Ba-baik Pangeran." Jawab Lena sedikit membungkuk dan langsung pergi dari ruangan Javier untuk membuatkan teh.

"Erik!" Panggil Javier.

"Iya tuan." Jawab Erik sembari menghampiri Javier.

"Aku ingin latihan berpedang hari ini! siapkan semua keperluan latihan ku!"

"Baik tuan." Erik langsung pergi dari ruangan Javier untuk menyiapkan keperluan latihan berpedang Javier hari ini.

Tidak lama dari itu, Lena datang membawa secangkir teh dan beberapa kudapan diatas nampannya.

Lena menyimpan teh diatas meja Javier. "Pa-Pangeran silahkan." Ucap Lena sedikit gugup.

Sedangkan beberapa kudapan lain yang ia bawa disimpan diatas meja lain yang berada diruangan Javier.

Javier mengambil teh didepannya dan mulai meminumnya. "Cuhhh." Baru saja ia meminum seteguk teh yang telah dibuatkan oleh Lena, Javier langsung memuntahkannya kembali.

Javier menatap kearah Lena tajam sembari mengusap bibirnya. "Teh apaan ini huh? Kenapa pahit sekali? Kau mencoba membunuhku dengan teh ini!" Mendengar ucapan Javier membuat sekujur tubuh Lena langsung gemetaran. Sampai-sampai Lena tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya dan berakhir dirinya terduduk dilantai.

"Ma-maafkan saya Pa-pangeran, maafkan saya. Saya tidak tahu jika tehnya bisa sepahit itu, tolong maafkan saya." Ucap Lena sembari menundukan kepala.

Bagaimana tehnya bisa pahit? Apa dia lupa memasukan gula kedalam tehnya? Tapi jelas-jelas dia sudah memasukan gula kedalam tehnya tadi. Bagaimana nasibnya sekarang? Apa dia akan berakhir dipenjara? Atau lebih parahnya dia akan dieksekusi? Bagaimana ini, dia bahkan belum menikah.

"Bahkan, Lily saja bisa membuatkan teh yang enak untukku. Tapi kau! Bukannya kau sudah bekerja lebih lama darinya disini. Kenapa membuat teh saja tidak bisa!" Emosi Javier yang membuat Lena semakin bergetar.

Tidak lama dari itu Erik datang dan betapa terkejutnya dia melihat pemandangan didepannya. Javier yang terlihat emosi dan Lena yang menunduk dengan badan yang bergetar.

"Tuan, persiapan untuk latihan anda sudah siap." Ucap Erik sedikit membungkuk.

"Hmm... aku akan segera kesana." Jawab Javier tapi tatapannya masih melirik kearah Lena yang sedang menunduk. "Bangun! Jika kau bukan teman Lily, sudah ku masukan kau kepenjara dan akan ku potong kepalamu." Setelah mengatakan itu Javier langsung pergi meninggalkan ruangannya.

I Became a Maid [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang