Part 18

3.7K 347 35
                                    

Heyy, Update lagi nih seperti biasa sebelum baca Vote dulu.

Happy Reading

••••••••

Flashback

Seorang anak kecil berusia 7 tahunan tengah termenung di dalam kamarnya. Semenjak kepergian sang kakak anak itu tidak pernah meninggalkan kamarnya barang sedetikpun. Membuat orang tuanya khawatir akan kondisi sang putra.

"Sayang, ayo makan. Bunda sudah menyiapkan makanan kesukaanmu, kau pasti akan menyukainya." Ucap sang Bunda membujuk putranya.

"Tidak Bunda, Javier sedang tidak berselera makan." Jawab Javier sembari melihat keluar jendela.

Sudah berapa kali Adriana membujuk Javier, tapi tetap saja jawaban Javier seperti itu.

"Emm Kalau begitu, bagaimana jika Bunda mengenalkanmu pada seseorang." Ucap Adriana menghampiri Javier.

"Siapa Bunda? Leona? Aku tidak suka pada anak perempuan itu, dia selalu mengikuti kemanapun aku pergi. Aku merasa risih jika sedang bersamanya."

"Sayang, kau tidak boleh berbicara seperti itu! tidak baik!" Peringat Adriana.

"Bukan Leona sayang, keluarga Duke Nicholas mempunyai seorang putri. Siapa tahu kau bisa berteman dengannya. Mereka akan datang hari ini, jadi kau bersiap-siaplah. Bunda dan ayah akan menunggumu di bawah." Ucap Adriana dengan lembut.

"Javier tidak mau Bunda. Javier tidak suka pada anak perempuan. Mereka selalu membuat Javier risih." Tolak Javier.

"Javier, Bunda mohon kali ini saja." Mohon Adriana.

Melihat Bundanya yang memohon seperti itu, membuat Javier tidak tega melihatnya. Tidak seperti biasanya Bundanya memohon seperti ini.

"Baiklah Bunda, Javier akan menemuinya. Tapi hanya kali ini saja."

Mendengar jawaban Javier membuat Adriana merasa senang. Akhirnya dia bisa juga membujuk Javier untuk keluar dari kamarnya.

"Baiklah sayang, nanti para Pelayan akan datang dan membantumu untuk bersiap-siap, kalau begitu Bunda pergi dulu." Ucap Adriana meninggalkan kamar tersebut.

••••••••

Disisi Lain

Di dalam kereta kuda seorang gadis kecil dengan ekspresi wajah yang begitu senang tengah duduk di pangkuan ayahnya. Ini pertama kalinya orang tuanya mengajak dirinya pergi ke istana.

"Ayah apa istana itu sangat besar?" Tanya gadis kecil itu dengan ekspresi lucunya.

"Iya sayang, istana itu sangat besar, bahkan jauh lebih besar dari kediaman kita." Jawab sang ayah sembari mencium pipi putrinya.

Sang bunda yang melihat tingkah putri dan suaminya seperti itu hanya bisa menampilkan senyum kebahagiaan di wajahnya.

"Benarkah, wahh Lea jadi gak sabar pengen segera sampai. Pasti ada banyak sekali makanan enak disana." Sang ayah yang mendengar ucapan Putrinya hanya membalasnya dengan senyuman.

I Became a Maid [TERBIT]Where stories live. Discover now