Part 22

3.2K 240 16
                                    

Heyy, Update lagi nih, seperti biasa sebelum baca jangan lupa buat Votenya ya.

Happy Reading

••••••••

"Dan untukmu Leona." Javier menatap tajam Leona.

"Pa-Pangeran aku minta maaf, aku tidak tahu jika ayah bisa sejahat itu. Aku benar-benar tidak tahu soal rencana ayah, aku juga telah di bohongi olehnya selama ini. Aku mohon maafkan aku Pangeran." Leona merapatkan kedua tangan dan menunduk sebagai tanda minta maaf.

"Mungkin kau tidak tahu soal rencana ayah mu, tapi kau juga bersalah disini Leona! Kau terlibat kasus penculikan Alea! Kau juga yang memaksa Alea untuk meminum racun itu!"

"Kau pikir, dengan semua yang telah kau lakukan kau bisa bebas begitu saja. Tidak Leona! Kau juga harus mendapatkan hukuman atas apa yang telah kau lakukan."

"Erik tangkap dia! Bawa dia kepenjara! Aku akan mengurus dia setelah aku menyelesaikan urusan ku dengan ayahnya."

Setelah menyuruh Erik untuk menangkap Leona, Javier langsung meninggalkan ruangan dan pergi menuju penjara bawah tanah untuk menemui Kristian.

"Pangeran tolong maafkan aku! Aku benar-benar minta maaf."

Belum sempat Erik Menangkap Leona. Leona langsung berlari kearah Meli dan memengang tangan Meli dengan begitu erat.

"Alea aku mohon maafkan aku atas apa yang telah ku lakukan padamu selama ini. Aku mohon lepaskan aku Alea. Hanya kau yang bisa membujuk Javier. Alea aku mohon!" Mohon Leona dengan menunduk dan air mata yang terus mengalir di pipinya.

Meli yang melihat Leona merasa iba, bagaimanapun juga Leona adalah korban disini.

"Aku sudah memaafkan mu Leona. Tapi kau juga salah disini, dan karena kesalahan mu, kau harus menerima hukuman agar di masa depan kau tidak membuat kesalahan yang sama. Maaf, tapi aku tidak bisa melepaskan mu begitu saja."

"Erik, kau bisa membawa Leona sekarang!"

"Tidak! Alea aku mohon lepaskan aku!" Leona terus memberontak saat Erik membawanya menuju penjara.

Setelah Leona dan Erik pergi, diruangan itu hanya tersisa Meli, Bibi Marry, Nicholas, Reana, Darrel dan Adriana.

Reana yang melihat Meli sedari tadi perlahan-lahan mulai menghampiri Meli. "A-Alea? Apa benar kau Alea? Putri ku yang hilang selama 16 tahun." Reana menghampiri Meli dengan mata berkaca-kaca.

Meli hanya membalas perkataan Reana dengan anggukan dan senyum di wajahnya, Reana yang melihat reaksi Meli langsung membawa Meli kedalam pelukannya. Entah kenapa Pelukan Reana mengingatkan Meli pada sosok Mommy nya dulu.

"Sayang, kemana saja kau selama ini? Buna dan Ayah selalu mencarimu, kami semua merindukanmu, sayang. Kenapa kau tidak pernah memberitahu kami dari dulu? kenapa kau melakukan semua ini sendirian?"

Meli membalas Pelukan Reana. "Maafkan aku karena sudah membuat Buna dan Ayah khawatir. Aku melakukan semua ini demi kebaikan kita Buna, jika dulu aku kembali. Duke Burton pasti tidak akan pernah melepaskanku dan akan terus berusaha mencelakai ku."

Meli mulai melepaskan pelukannya dari Reana dan mengusap air mata yang berada di pipi Bunanya.

"Sekarang aku disini Buna, jadi Buna berhentilah menangis, aku tidak suka melihat Buna menangis seperti ini." Mendengar perkataan sang putri Reana langsung berhenti menangis dan menampilkan senyumannya ke arah Meli.

I Became a Maid [TERBIT]Where stories live. Discover now