BAB_07 | Kehamilan Selena

125 6 0
                                    

Aiden ingin melangkah masuk lift tapi kakinya tertahan, begitu dirasakannya Alya yang tak bergerak.

“Ada apa, kok berhenti?” Tanyanya, seraya mengernyit.

Mendengar itu Alya langsung tersadar, Dia menggeleng kaku kemudian kembali berjalan dan masuk lift. Jantungnya berdebar kencang saat berdiri tepat di samping kevin, namun ia masih memberi jarak. Kedua matanya seketika terpejam saat Hidungnya mencium aroma maskulin milik pria itu, pria yang selama ini dia hindari keberadaannya namun selalu ia rindukan.

Yah.. saat ini Kevin memang sedang berada di lift itu bersama Mayra, dan karena pria itu pula membuat langkah alya sempat berhenti.

sementara kevin, seperti biasa. pria itu selalu cuek terhadap sekitar, sehingga tidak menyadari tentang keberadaan alya disana. Pandangannya lurus ke depan, dengan Wajah kaku dan ada kerutan samar di keningnya.

Ting!

Selang beberapa menit kemudian Pintu lift terbuka dan nampaklah beberapa orang masuk sehingga lift itu menjadi penuh, bahkan tubuh Alya yang kecil terhimpit oleh tubuh orang-orang tersebut.

Aiden yang peka, dengan sigap memegang bahu gadis itu dan menyeretnya untuk berdiri di depannya.

“ck!”

Alya bisa mendengar decakan yang mengandung kekesalan itu keluar dari bibir Kevin, namun ia memilih untuk berpura-pura tak mendengar.

Tak lama setelahnya pintu lift kembali tertutup, dan semua orang yang ada disana merasa lantai besi yang mereka pijaki mulai naik.

“Are you alright?” Bisik Aiden, sambil sedikit menunduk.

Alya menoleh ke belakang, kemudian mengangguk tanpa bersuara. Lalu pandangannya melirik sekilas ke arah Kevin berdiri, dan pria itu masih belum menyadari keberadaannya.

Sudut hatinya terasa berdenyut saat betapa mesranya mayra menempeli Kevin, bahkan dari raut wajahnya pun terlihat amat bahagia.

Tanpa disadari, kedua tangannya mengepal. Seakan memberi tanda, bahwa dia tidak suka melihat Kevin terlalu dekat dengan wanita lain.

Ia cemburu.

Namun sedetik setelahnya ia pun sadar, bahwa apa yang dirasakannya adalah sebuah kesalahan. Gadis itu merutuki dirinya sendiri, serta memberi pengertian pada hatinya untuk jangan seperti itu lagi.

Meskipun saat ini Alya melihat sendiri Kevin hanya diam saja, bahkan terkesan kaku. Namun dalam pikirannya beranggapan jika itu hanya sementara karena saat ini mereka berada di tempat umum, mungkin jika sedang berduaan saja mereka akan bermesraan.

Kendati begitu Alya merasa beruntung, karena dengan begini ia takkan ketahuan. Namun sayangnya itu tak bertahan lama, Gadis itu langsung memalingkan wajahnya dan sedikit menurunkan topinya, saat menyadari tatapan Kevin beralih padanya.

Detakan jantungnya berdebar kencang, dan tubuhnya mendadak gemetaran. ia sangat takut Kevin akan menyadari keberadaannya disana, begitu pun dengan Mayra.

Perasaannya semakin tak karuan begitu ia melirik ke depan, lebih tepatnya ke arah pintu lift yang masih tertutup. Meski samar, namun Alya bisa melihat pantulan Kevin sedang memperhatikannya. Mungkinkah..

Ting!

Alya menghela nafas lega saat mendengar suara itu, pertanda jika sebentar lagi pintu lift akan terbuka.

Sedetik kemudian pintu lift kembali terbuka, satu persatu orang yang ada di lift itu pun keluar. Alya bergegas keluar dari kotak besi itu, sambil menarik lengan Aiden.

begitu pula dengan Kevin yang tangannya langsung di tarik oleh Mayra, dan membawanya ke berlawanan arah. Tempat dimana nantinya pesta pernikahannya akan diselenggarakan.

TERPAKSA MENIKAH (Cinta Sang Pewaris)Where stories live. Discover now