BAB_03 | Bertemu Rafael

116 7 0
                                    

Di dalam kamarnya Selena tengah bersiap-siap untuk berangkat ke bandara, wanita itu terlihat begitu antusias dan ada binar kebahagiaan di wajah cantiknya.

dirasa semuanya sudah siap, dia pun keluar dari kamarnya sambil menarik koper. berjalan ke ruang tamu, dan meletakkan koper tersebut di sisi meja. Lalu wanita itu terlihat sedang sibuk dengan ponselnya, jemari lentiknya bergerak lincah.

Entah apa saja yang sedang dia lakukan, namun sepertinya sedang mengetikkan sesuatu di layar datar dan menyala tersebut.

tak lama setelahnya selena menyimpan ponselnya ke tas Selempangnya, kemudian matanya melirik ke pintu kamar Alya yang masih tertutup rapat.

Seketika mimik wajahnya berubah datar, dan sedetik kemudian dia menghela nafas berat saat ingatannya muncul soal pembicaraannya dengan sang adik tadi malam.

••FLASHBACK••

“berarti kita pulang cuma mau liburan? Ya ampun kak, kenapa gak bilang dari tadi sih! Tahu begini, aku gak banyak nanya.”

Alya pikir Selena mengajaknya pulang ke Jakarta hanya ingin liburan, kebetulan dia juga baru selesai ujian semester dan tak ada jadwal keluar selama sebulan penuh. Jadi dia akan manfaatkan kesempatan ini untuk berlibur sepuasnya, bahkan dia sudah ada planing akan menghabiskan masa liburannya bersama sang kakak dan para sahabatnya yang tinggal di Jakarta.

Sementara itu Selena yang mendengar ucapan sang adik, langsung menggeleng. Membuat wajah sumringah Alya lenyap, terlebih setelah mendengar ucapannya yang membuat perasaan gadis muda itu tak karuan.

“Enggak dek, kita gak akan liburan. tapi kita akan benar-benar pulang.”

“Pu-pulang gimana maksudnya?”

“kita akan pulang! ke rumah kita, dan entah sampai kapan kakak bisa kembali kesini lagi.”

DEG!

Alya mematung di tempat duduknya, dengan memasang wajah kaget.

Itu jelas!

Pasalnya tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba saja kakaknya yang sudah menetap lama di negara Korea dan di kenal sebagai seleb ingin pulang ke Indonesia.

Yah, sebenarnya bukan hal yang aneh. Wajar saja jika Selena ingin pulang, mungkin wanita itu sedang merindukan kampung halamannya setelah sekian lama tak pulang. Dan sepanjang tahun ia merintis karir pun, Selena sebenarnya suka menyempatkan waktu untuk berlibur kesana. Walaupun dengan batas waktu yang tak lama, karena selalu terdesak oleh padatnya jadwal pekerjaan.

Namun sepertinya kali ini tidak, Selena memilih untuk berlibur di waktu yang lama. Hal itu tentu saja membuat Alya berpikir negatif, pasalnya yang dia tahu jadwal sang kakak sedang padat-padatnya.

Mungkinkah ada sesuatu yang lain? Pikir Alya.

“tapi Tadi kakak bilang habis ambil cuti, berarti kita akan pergi liburan kan?”

“Iya memang, tapi bukan untuk liburan!”

“Lalu untuk apa?”

Sejenak Selena menghela nafas, mencoba terlihat tenang di depan adiknya itu.

“Sudah kakak bilang tadi, kita akan pindah dan tinggal disana sampai batas waktu yang belum di tentukan.”

“T-tapi Kalau kita benar-benar pindah dari sini, kuliahku disini bagaimana kak? Karir kakak juga gimana?”

“Soal kuliahmu kakak sudah mengurusnya, kamu sudah kakak daftarkan di kampus lama. Dan soal pekerjaan kakak jangan kamu pikirkan, yang penting saat ini kamu harus setuju dan turutin semua omongan kakak. Mengerti?”

TERPAKSA MENIKAH (Cinta Sang Pewaris)Where stories live. Discover now