Who Is This|37

24.8K 2K 205
                                    

°°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

°°°°

Erangan keluar dari mulut Leona kala merasakan pusing di kepalanya. Ditambah, silau matahari yang memaksa menerobos masuk. Sehingga Leona mengerjapkan mata dan tak sengaja membuat dirinya terbangun.

Ia terdiam sebentar untuk mengumpulkan nyawa. Kesadaran gadis itu kembali perlahan-lahan. Leona lalu menatap sekeliling ruangan sambil memegangi kepala yang terasa sakit. Netra biru dan cokelat itu kemudian terhenti pada satu sosok yang tengah tertidur.

Lelaki ini tidur di kursi dengan posisi duduk dan tangan yang dilipat didada, persis disebelah ranjang tidur.

"Sagar," Gumam Leona sambil mengerutkan dahi.

Ia mendekat perlahan hingga Leona dapat melihat jelas wajah tampan tersebut. Tanpa ia sadari, tangannya bergerak sendiri. Belum sampai Leona menyentuhnya, lelaki itu sudah lebih dulu mencengkram pergelangannya. Ia tentu kaget dan refleks menoleh kearah Sagar. Tetapi, mata lelaki itu masih setia terpejam.

"Lo gak tidur!?"

"Gue udah bangun dari tadi," balas Sagar, "kayaknya lo gak puas kalo cuma lihat aja," Ujar lelaki itu masih dengan mata yang tertutup.

"Enggak, tuh!" Tampik Leona sembari memalingkan muka.

Sagar kemudian membuka matanya, lalu melirik kearah tangan Leona yang masih dalam cengkraman. "Terus ini apa?"

"Gue cuma—"

Lelaki itu menarik tangan Leona hingga jarak diantara mereka terkikis. "Seenggaknya lo harus minta izin," Bisik Sagar yang membuatnya merinding.

Leona seketika mendorong tubuhnya agar menjauh dari lelaki itu. "G-gue mau pulang!"

Ia beranjak dari kasur dengan kondisi kepala pusing. Leona juga merasa haus dan tidak enak badan. Namun, belum sempat ia melangkah maju. Tangannya lagi-lagi di cekal oleh Sagar dan ditarik olehnya. Tubuh Leona kehilangan keseimbangan dan kemudian mendarat di atas pangkuan lelaki itu. Kali ini, ia dapat melihat dengan jelas seringai yang terukir di sudut bibirnya.

"Lo mau pergi gitu aja setelah semua hal yang terjadi?" Sagar menaikan sebelah alis.

"Emangnya semalem kenapa?"

Lelaki itu meraih dagu Leona dan menatap langsung kearah manik miliknya. "Lo gak inget apa yang udah kita lalui semalem?"

"T-tunggu dulu. Maksudnya, lo sama gue. Kita berdua, semalem... "

Sagar semakin mendekatkan wajahnya. "Apa perlu kita ulang kejadian yang semalem, hm?"

Manik milik Leona melebar sempurna dengan tubuh yang mematung. Sedangkan Sagar nampak sangat menikmati ekspresi itu. Ia bahkan sudah tak bisa menahan tawanya ketika melihat raut muka Leona. Sungguh, rasanya sangat menyenangkan bisa menjahili kucing liar ini.

Who Is ThisWhere stories live. Discover now