Who Is This|29

31.2K 3.3K 267
                                    

Leona berusaha menghentikan tawanya dan menghapus sisa-sisa air mata."bagian saat lo bilang hal itu dengan ekspresi percaya diri."

"Ah, ternyata leader Dementor lucu juga." Ledek Leona yang membuat ekspresi muka Sagar tampak semakin dongkol.

"Ck, gadis ini!"

Ia melirik Leona dengan ekspresi jengkel, gadis itu masih belum puas menertawakan dirinya. Dalam hati Sagar tak henti berdecak, tangan besar milik lelaki itu mencubit pelan sebelah pipi Leona. Alhasil, gadis itu berhenti tertawa yang kemudian di gantikan oleh ringisan kecil yang keluar dari bibirnya.

"Sakit!" Ringis Leona yang kemudian menepis kasar tangan Sagar.

"Kalo lagi sakit jangan banyak tingkah." Cibir Sagar dengan tangan yang bersedekap di dada.

"Cih, keterlaluan!" Gerutu Leona   sambil mempoutkan bibir, kemudian memalingkan mukanya. Sagar yang melihat kelakuan gadis ini tanpa sadar mengulas sebuah senyum tipis.

"Gw baru tau kalo lo punya sisi imut begini." Goda Sagar masih dengan posisi yang sama.

Leona menoleh. "Dan lo baru sadar?" Ia memandang sinis lelaki itu.

Jika ia melihat gadis itu tengah marah seperti sekarang, apalagi dengan tatapan mata yang tajam, dia malah terlihat seperti kucing liar. Dan entah kenapa, ia merasakan perasaan familiar ketika netra berwarna biru tersebut menghunuskan tatapan mata   seperti tadi.

Di lain sisi, Kris, Eiji beserta Rigel, pergi ke rooftop sambil menyeret paksa bajingan bernama Blair ini. Eiji dan Rigel langsung mendorong kasar tubuh Blair begitu mereka sampai di rooftop, Kris kemudian berjongkok sambil terus menatapi bedebah sialan itu.

"Lo tau Blair? Satu-satunya orang yang masih berani setelah berurusan sama Dementor itu cuma lo," Kris berujar sambil mengulas senyuman.

"Dan gue menghargai keberanian lo." Setelah mengatakan itu, tatapan Kris tampak menggelap, lalu tanpa keraguan ia melayangkan pukulan yang mendarat tepat pada ulu hati Blair.

Tangan Kris beralih mencekik leher Blair, ia memandangi bagaimana raut wajah yang di keluarkan lelaki ini. Didalam kepalanya kembali terbayang hal buruk apa yang Blair lakukan pada kedua saudari kembar itu, dengan sangat berani tangan kotor Blair menyentuh kedua adik kembarnya. Cekikan Kris semakin kuat hingga membuat lelaki itu kesulitan bernapas, tapi di lihat dari ekspresinya, Kris tampak enggan melepaskan tangan yang melingkar di leher Blair.

"J-jauhin tangan kotor lo!" Dengan susah payah Blair mengatakan hal tersebut, namun Kris tak bergeming.

Ia menatap mata yang penuh dengan sifat arogan. "Di situasi kayak gini lo masih aja sombong." Kris mencibir lelaki itu.

"Seharusnya lo itu sadar akan posisi lo yang sekarang, memperlakukan gue dengan cara kasar kayak gini hanya akan berdampak pada kerjasama keluarga Wilson." Ujar Blair yang kini memasang senyum kemenangan.

Kris melepaskan cengkraman tangannya dari leher lelaki itu, Blair semakin lebar mengukir senyum di kedua sudut bibir.

Karena memang sudah sepatutnya dia bereaksi seperti ini.

"Gue akan pertimbangkan lagi mengenai kerjasama ke—"

Kris terkekeh dengan satu tangan yang menutupi sebagian wajahnya, sementara Blair, lelaki itu sudah memasang ekspresi muka bingung. "Yang seharusnya lo khawatirkan itu bukan keluarga Wilson, tapi lo." Potong Kris lalu menepuk-nepuk bahu Blair.

Ia berdiri sambil menatap sebentar kearah lelaki di bawahnya, kemudian Kris berbalik pergi meninggalkan Blair dengan mengangkat satu tangan ke udara lalu melambaikannya. "Semoga beruntung, Blair Milton!" Teriak Kris dari kejauhan.

Who Is ThisWhere stories live. Discover now