[Chap Seven]

Depuis le début
                                    

Aklesh menatap punggung Sathera datar, ada apa dengan tatapan itu? pikirnya bertanya.

"Aklesh, ayo makan lagi." Manja Gadis itu.

Aklesh menatap tajam gadis itu.
"Lepas, Grace!" Sentaknya.

Grace menggeleng cepat dengan bibir mengerucut. "Tidak mau!" Tegas Grace.

Aklesh yang sudah merasa risih langsung mengeluarkan kekuatan elemennya. Berwarna merah, elemen Api.

Grace yang merasa tangannya panas langsung melepaskan pegangannya pada lengan Aklesh.
"Aw.. panas!" Jeritnya kesakitan.

Aklesh tidak memperdulikan Grace, dia langsung berdiri dari meja dan pergi dari sana, berniat menyusul Sathera.

Grace yang ditinggal menggeram marah dan malu. Semua murid yang ada dikantin menatapnya sinis dan rendah.

Dia menatap Sahabatnya yang menutup wajah mereka menggunakan kipas karna malu melihat kelakuan Grace yang sudah biasa.

Grace menatap marah pada kursi yang diduduki Sathera. "Berani sekali gadis itu menggoda Akleshku." Geramnya lirih, lalu berlalu dari sana dengan wajah memerah malu.

-o0o-

Sathera dan Athenia berjalan menuju kelas, sebenatar lagi guru yang mengajar akan masuk.

"Yang tadi itu siapa sih?" Tanya Sathera bingung.

Athenia berpikir sejenak, lalu menggeleng.
"Aku tidak tahu, yang kudengar dari bisik-bisik murid kantin namanya Grace Natalia." Jawab Athenia.

Sathera mengerutkan keningnya mendengar nama itu. Grace?

Grace...

Grace...

"Tidak mungkin Grace itukan?" Gumam Sathera yang tak dapat didengar Athenia.

"Kau bilang apa tadi?" Tanya Athenia bingung.

Sathera menggeleng ragu. Tidak mungkin Grace yang itu, pikirnya yakin.

Atheni hanya mengangguk tak peduli. Mereka berdua berniat masuk kedalam kelas tetapi cekalan ditangan Sathera membuat gadis itu tidak jadi masuk kekelasnya.

Athenia dan Sathera memutar tubuh mereka berniat melihat siapa orang yang mencekal tangan Sathera.

Athenia berdehem pelan saat melihat Akleshlah yang mencekal tangan Sathera. Dia bersiul menggoda lalu berjalan masuk kedalam kelas meninggalkan Sathera dan Aklesh berdua.

Sathera menghempaskan tangan Aklesh yang mencekal tangannya. "Jangan pegang-pegang! Kotor!" Sentak Sathera sinis.

Aklesh mengernyitkan dahinya bingung.  "Kotor?"

Sathera mengangguk tegas.
"Iya kotor, 'kan tadi tanganmu dipegang sama ulet!" Cetusnya.

Aklesh terdiam berpikir, dan tak lama mengangguk paham saat mengerti maksud Sathera.

Dia menggigit pipi bagian dalamnya menahan gemas melihat tingkah Sathera.
"Cemburu?" Tanya Aklesh datar.

Sathera mendengus.
"Dih, Siapa yang cemburu! Percaya diri sekali!" Ketus Sathera.

Aklesh menatap Sathera lama, lalu mengangguk pelan. Dia lalu mengusap pipi Sathera lembut menggunakan ibu jarinya.

Sathera menahan nafasnya, jantungnya berdetak kencang mendapat perlakuan Aklesh padanya.

Sathera memejamkan mata saat Aklesh memajukan wajahnya mendekat kearahnya.

Aklesh terdiam melihat wajah Sathera dari dekat. Sangat cantik.

Senyum tipis terbit dibibir seksi pria itu. Dia mendekatkan bibirnya ketelinga Sathera.
"Kenapa menutup mata?" Aklesh terkekeh kecil melihat wajah Sathera yang memerah malu.

Sathera dengan spontan membuka kedua matanya lalu mendorong Aklesh agar menjauh darinya. Dia menendang tulang kering Aklesh kuat, lalu masuk kedalam kelas dengan wajah memerah malu. Sialan! Kenapa juga dia menutup mata?! Teriaknya malu didalam hati.

Aklesh meringis ditempatnya, dia mengelus kakinya yang ditendang Sathera. Dia tersenyum tipis mengingat wajah memerah gadis itu.

"Lucu." Gumamnya pelan.

Aklesh memejamkan matanya dan menghilang dalam sekajap mata dari sana.

Mereka berdua tidak menyadari bahwa seorang gadis manis sedang menatap keduanya bingung. "Kok jadi gini? Bukannya mereka berdua hanya bersahabat didalam novel? tapi mengapa yang terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang kasmaran?" Gumamnya lirih.

"Alena! Ayo masuk kelas!" Gadis itu tersentak saat namanya dipanggil, dia berjalan cepat menuju teman kelas yang menunggunya dilorong.

Bersambung....

-o0o-

[Oke gais, jangan lupa Vote dan komennya]
🌟🌟🌟🌟🌟

[Kurang ngefeel ya?🤧]

NYX INCARNATE || [TERBIT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant