38. Title Removed

37.1K 7.3K 5.8K
                                    

1. Kenapa judulnya title removed? Karena bingung mau namain apa, jadi sementara tak gituin aja dulu yaa. Nanti diperbaiki lagi judul di masing masing part nya. 

5k komentar for next okee!

Pagi ini, Damarez merapikan rambutnya di depan jendela sebuah kelas. Ia tak peduli banyak siswa yang mengamatinya dari dalam kelas. Yang ia lihat hanya pantulan dirinya di jendela tersebut. Tidur malam kemarin membuatnya memikirkan banyak hal untuk dirinya sendiri. Ia akan menyingkirkan semua hal yang dapat melukai hatinya lagi. Damarez akan lebih memfokuskan dirinya kembali pada lingkungan sekitarnya. Cowok itu tersenyum miring ketika melihat pantulan dirinya yang terlihat tampan.

Damarez berjalan santai menuju kelasnya namun ketika sampai pada lorong, ia berbelok dimana itu bukanlah jalan menuju kelasnya melainkan jalan yang biasa ia lalui untuk bisa keluar dari sekolah. Damarez tersenyum miring, ia membuang permen karetnya dengan sembarangan di sisi kanan. Cowok itu memanjat tembok bagian belakang gudang sekolah untuk menemukan jalan keluar seperti biasanya.

Ia melompat dengan sempurna kemudian tersenyum ketika melihat teman temannya sudah ada disana. Damarez melakukan tos dengan Yesa yang sudah menantinya. Teman temannya terlihat senang ketika Damarez kembali dengan dirinya sediri. Setelah tahu bahwa ternyata kemarin cowok itu sedang dalam masalah, mereka takut Damarez akan sedikit berubah ternyata dugaan mereka salah.

Damarez mengeluarkan rokok dari saku celananya, ketika ia hendak membakar rokoknya, dari arah seberang dimana mereka berdiri ternyata hadir seorang guru bk yang meneriaki mereka. Damarez langsung melotot kaget karena tak mengira disana ada guru bk nya yang sedang membawa beberapa tumpukan berkas. "Kacau! Kabur anjir!" ujar Damarez kemudian berlari menjauhi sekolah disusul oleh teman temannya.

Mereka berempat langsung mengikuti arah kemana Damarez pergi. Mereka berlari sekencang mungkin ketika para security ikut mengejar mereka. Damarez menunjuk dua arah menandakan mereka harus berpencar. Ia dan Yesa menuju arah kanan dan Teja serta El menuju arah kiri.

Damarez melewati beberapa rumah serta kios warga yang ada di sekitar sekolahnya. Damarez menarik Yesa masuk ke dalam suatu gudang karena pintunya terbuka uintuk menghindari security. Yesa hampir terjatuh karena Damarez menariknya tanpa aba aba. "Buset anjir! Santai napa!" ujarnya. Setelah mengucapkan itu, Yesa langsung membeku melihat seseorang dibelakang Damarez yang datang menghampiri mereka.

"Napa sih lo? Tuh security udah ilang belum?" tanya Damarez lalu mengintip kecil kearah luar.

Yesa menarik lengan Damarez untuk berbalik badan. "Mati kita sekarang," ujar Yesa sedikit berbisik. Damarez mengamati ketika orang itu satu persatu dan segera memikirkan strategi untuk melawan pastinya akan sulit karena disekitar mereka terdapat beberapa kayu yang mungkin dijadikan senjata untuk melawan mereka.

"Kabur ayo cepet, Rez! Aelah ngapa lo liatin sih?!" tanya Yesa.

Damarez memajukan langkahnya. Ketika pria itu terlihat dengan wajah kurang segar. Sapaannya tak ada jawaban sama sekali. Damarez kian mendekat kemudian mencium bau alkohol disekitar mereka. Ia tertawa kecil lalu mendorong pundak salah satunya hingga terjatuh. "Mabok ternyata," ujarnya lalu tertawa.

Akibat lengah dan langsung meringankan strategi diotaknya, Damarez kalah sigap dengan salah satu pria yang langsung memukul pundaknya menggunakan kayu. Damarez langsung berteriak dan memegangi bahunya sambil meringis. "Bangsat!"

Damarez menendang kayu di tangan orang itu hingga mental dan terbentur tembok. Ia menghantam kedua wajah orang tersebut dengan cara mendorong di masing masing bagian kepala belakang orang itu. Yesa menghantam bagian rahang salah satunya yang tadi tejatuh, karena ia ingin mendekati Damarez juga.

DAMAREZ (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang