9. Cemburu

79.2K 14.7K 9.2K
                                    

9. Cemburu

Damarez memberhentikan motornya didepan tempat les Damela, ia pernah mengantar gadis itu les jadi ia mengetahui tempatnya. Damarez membuka helm nya dan menatap sekeliling. Ia mengerutkan alisnya ketika tempat itu terlihat sudah sepi di jam semalam ini.

"Baaaa!!" Damela tiba tiba muncul entah darimana. Ia memegang pundak Damarez bermaksud mengejutkan laki laki itu.

Damarez menoleh kebelakang, ia tersenyum kecil melihat kelakuan sabahat nya ini. "Malem malem masih keluyuran!" omel Damarez.

"Tadi gue ada pelajaran tambahkan," kata Damela, ia memakan eskrim cup yang ada ditangannya.

"Lo mau?" tawarnya pada Damarez.

Damarez menggeleng, namun Damela malah menyuapinya sesendok eskrim itu. Damarez terpaksa memakannya.

"Naik," kata Damarez, ia menghidupkan mesin motornya kembali.

"Sayang banget deh sama lo Rez!" kata Damela bahagia, ia memegangi pundak Damarez sebagai tumpuan untuk naik keatas motor laki laki itu.

"Jalan jalan dulu boleh gak Rez?" tanya Damela.

"Udah malem, Mel," kata Damarez lembut.

"Ayo jalan jalan bentar doang!" teriak Damela.

Damarez tak menjawab, ia masih terfokus pada jalanan. Tiba tiba ia merasa tangan melilit pinggangnya. Damarez melihat kebawah, Damela memeluk erat dirinya dan meletakkan dagunya di pundak laki laki itu.

"Rez!" panggil Damela.

"Apaa??" teriak Damarez menyahuti.

"Kalo gue bilang gue sayang lo, gimana Rez? Lo percaya gak??" ceplos Damela.

Damarez terpaku, bahkan untuk menelan ludahnya sendiri terasa susah. Damarez menghentikan motornya ketika lampu berubah merah. Ia memilih diam dan tak menjawab.

"Lo sayang gue, Rez?" bisik Damela ditelinga laki laki itu. Katakan saja Damela sedikit agresif dalam hal ini.

Damarez terkekeh kecil, "Sayang lah."

"Lo satu satunya cewek yang betah sama gue, kita kan best friend forever ya gak?" Damarez sedikit menengok kebelakang menanggapi pertanyaan Damela tadi.

"Lebih dari itu bisa gak?" gumam Damela kecil. Damarez hanya mendengarnya samar samar.

Setelah beberapa meter setelah melewati lampu merah, Damarez membelokkan setir motornya menuju sebuah pasar malam yang ada didaerah ini. Damela bersorak gembira ketika keinginannya dipenuhi.

"Yeayy!!" Damela turun dari motor tinggi Damarez, laki laki itu melepas helm nya.

Damarez menyugar rambutnya kebelakang lalu memicingkan matanya menatap sekitar. Ia turim dari motornya dan menurunkan masker hitamnya. Ketika melihat wajah Damarez yang babak belur, Damela refleks ingin menyentuh wajah laki laki itu.

"Eh?! Ini muka lo kenapa?!"

"Berantem," jawabnya singkat, ia menepis tangan Damela yang hendak menyentuh wajahnya.

"Hah?! Lagi?! Sama siapa?" kejutnya.

Damarez tak menjawab. Laki laki itu menarik tangan Damela memasuki pasar agar gadis itu tak banyak tanya. Damela tertawa ketika Damarez menarik tangannya dan memaksanya untuk mengikuti langkah besar laki laki itu.

Damarez merangkul pundak Damela, laki laki tertawa kecil, ia memiting kecil leher gadis itu.

"Laper...ayoo mau makan mie ayam!!" rengek Damela.

DAMAREZ (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang