20. Miss you!

66K 11.8K 6.6K
                                    

cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr.pinterest

rate (1-100) damage nama Damarez A.R ?

Kangen tidak?

20. Miss You!

Damarez mengetuk ngetuk tangki motor nya dibawah sebuah pohon rindang didepan rumah besar bergerbang hitam. Gerbang itu tertutup rapat. Pandangannya tertuju pada salah satu kamar yang diatas sana. Sudah 30 menit ia menunggu dibawah teriknya cuaca siang ini, hanya rindangnya pohon yang melindunginya dari sinar matahari.

Damarez mengelap keringat pada pelipisnya. Setelah menghembuskan napas berat, ia akhirnya memutuskan kembali pada hobinya yaitu memanjat naik ke kamar Teya. Tidak tahu, ia hanya suka melakukan itu sejak beberapa tahun lalu.

Setelah kejadian kemarin, ia sangat yakin jika Teya pasti marah padanya. Ia tahu perlakuan nya kemarin sudah sangat keterlaluan. Sejujurnya ia hanya sedikit kesal karena melihat Teya dengan seseorang. Hal itu yang membuat ia sedikit emosi.

Damarez duduk di salah satu bangku. Suasana markas anak Raspati kini semakin meriah, hanya ada laki laki disana. Salah satu perempuan yang ada disana tadi, kini sudah diantarkan pulang kerumahnya oleh El, salah satu teman Damarez.

Laki laki itu duduk santai sambil menghisap rokok yang diselipkan di kedua jarinya.Pikirannya kembali terfokus pada satu nama yang indah.

Sedang apa gadis manis setelah mendapat perlakuan yang kurang sesuai seperti biasanya dari pacarnya itu? Damarez mengusap wajahnya dengan gusar. Ia membuang rokoknya ke tanah lalu menginjaknya hingga mati. Cowok dengan lengan baju yang kini digulung keatas mengambil benda pipih berwarna hitam lalu mengaktifkannya kembali.

Tidak ada pesan masuk dari kontak yang tersemat. Ia mengetuk layar ponselnya sebanyak tiga kali sambil berpikir. Waktu menunjukkan hampir pukul 12 malam. Damarez menekan icon telepon pada kontak itu.

Laki laki itu menenguk sekali lagi minuman bergambar bintang dihadapannya. Kepalanya sedikit pening akibat terpengaruh kandungan alkohol yang terkandung pada minuman itu.

"Apa?!"

"Kok ngamuk sih?"

"Kenapa kak? Ini tengah malem ya kak! Ngapain? Kalo gak penting Eya tutup!"

"Sebentar."

"Apa?"

"Minta maaf, buat yang tadi."

Tut.

Sambungan telepon langsung terputus sepihak dari Teya. Kini Damarez tak mendengar suara gadis itu lagi di telinganya. Damarez berdecak lalu melemparkan ponselnya kearah samping hingga ditangkap oleh El yang kebetulan akan duduk disebelahnya.

DAMAREZ (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang