Semua orang yang melihat interaksi anak dan ibu itu merasa terharu.

"Yang Mulia, tolong sampaikan ucapan terima kasih saya kepada Pangeran Javier, berkat dia saya bisa bertemu putri saya kembali." Ucap Nicholas kepada Darrel.

"Saya pasti akan menyampaikannya Duke Nicholas, tapi sebelum itu tolong maafkan saya atas sikap saya selama ini kepada Putri anda. Saya tidak tahu jika Pelayan bernama Melisya itu adalah Putri anda Alea."

"Saya sudah memaafkan anda Yang Mulia." Meli dan Reana menghampiri Darrel yang tengah mengobrol bersama ayahnya.

"Tidak seharusnya anda meminta maaf seperti itu kepada saya."

"Terima kasih karena sudah memaafkan saya Alea."

"Sama-sama, Yang Mulia." Ucap Meli dengan senyum diwajahnya.

"Ohh iya Ayah, Buna. Kalian juga harus berterima kasih kepada Bibi Marry, karena dia yang telah membantu dan merawatku selama ini. Bibi kemarilah." Meli menghampiri Bibi Marry dan membawanya kehadapan orang tuanya.

"Tidak Nona." Cegah Bibi Marry.

"Tuan anda tidak perlu berterima kasih, sudah menjadi tugas saya untuk menjaga dan merawat Nona Alea." Bibi Marry merasa sedikit tidak enak.

"Tidak Bibi. Alea benar, Terima kasih telah menjaga dan merawat Alea selama ini. Jika tidak ada Bibi, Alea pasti akan kesusahan berada di luaran sana sendirian." Ucap Nicholas kepada Bibi Marry.

"Sa-Sama-sama Tuan." Ucap Bibi Marry sembari menundukan kepala.

"Sayang, sekarang semua masalah sudah selesai. Kamu mau pulang bersama kami?" Ajak Nicholas kepada putrinya.

"Pulang?"

"Iya sayang, kita pulang ke Kastil Felori, kau mau?" Ucap Nicholas kembali mengajak putrinya.

"Aku mau, tapi Bibi Marry juga harus ikut bersama kita, bagaimanapun Bibi Marry masih menjadi pengasuh ku, ayah." Ucap Meli sembari melihat Bibi Marry disampingnya.

"Tentu sayang, Bibi Marry akan ikut bersama kita." Nicholas mengusap puncuk kepala Putrinya.

Yes finaly, akhirnya gue bisa hidup enak lagi kayak dulu. Batin Meli senang. Tapi gue gak bisa ketemu sama Lena lagi, padahal dia bestie gue disini. Emma juga, meskipun dia suka julid ke gue, tapi tetep aja gue bakalan kangen.

"Emm... Ayah, bisakah ayah menungguku sebentar disini? Aku ingin berpamitan kepada temanku."

"Baiklah, ayah akan menunggumu disini."

"Nona, saya akan mengantar anda."

"Tidak perlu Bibi, aku ingin sendiri lagipula aku tidak akan lama."

Meli langsung meninggalkan ruangan dan pergi menuju kamarnya.

••••••••

●Di Tempat Lain

Di balik jeruji besi, seorang pria paruh baya tengah menunduk dengan rasa takut yang sudah menguasai dirinya.

Jika seseorang sudah masuk kedalam penjara bawah tanah, tidak ada harapan untuk bisa hidup atau keluar dengan selamat.

Dari arah pintu masuk terdengar suara langkah kaki seseorang, membuat pria yang berada di dalam jeruji besi semakin ketakutan, rasanya ia ingin sekali kabur dari tempat menakutkan itu.

"Pa-Pangeran sa-saya mohon lepaskan saya! sa-saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, saya juga tidak akan menguasai kerajaan ini, saya janji, saya mohon lepaskan saya!" Ucap Kristian dengan badan yang bergetar.

I Became a Maid [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang