04

4 2 0
                                    

      Happy reading :)

Saat ini Kila sedang bersantai di kamarnya, dia tengkurap sambil main hp. Men-scroll Instagram gak ada yang menarik kembali ke menu utama, buka wa gak ada yang chat kembali ke menu utama, buka tiktok bosen kembali, gitu terus sampe sukses. Hadehh..

Tiba-tiba dia teringat sama seseorang satu tahun yang lalu.

"Emm, gimana ya kabarnya dia? Udah bahagia apa belum?." Gumam Kila.

Kila men-stalking Ig seseorang yang pernah ada di hatinya. Kila terus mengamati foto yang diunggah  dia beberapa Minggu yang lalu.

"Ehh, ngapain gue mikirin dia..ih gak banget." Seakan sadar dia kembali membuka apk wa dan menelfon Kiara untuk pergi bersama.

"Halo,,,kenapa Kil?."

"Lo dimana Ra? Gue gabut nih, jalan yuk sama Bianca juga."

"Kemana?."

"Kemana aja deh yang penting jalan."

"Yaudah, Lo udah kabarin Bianca?."

"Belum, Lo aja deh yang ngabarin gue mau mandi."

"Sarap Lo, Lo yang ngajak gue yang suruh ngabarin."

"Hehe Gapapa dong, nanti kerumah gue kalo udah."

"Iya iya, gue juga mau ngabarin Bianca dan mandi tentunya."

"Tumben mandi."

"Heh! Gue mandi terus ya, emangnya lo mandi kalo mau pergi aja, jorok Lo."

"Gapapa yang penting masih cantik."

"Serah deh, bye gue mau mandi."

"Anj-astagfirullah."

Kiara mematikan telpon sepihak membuat Kila mengusap dada sabar. Setelah itu Kila memilih untuk bermain ponsel sebentar, iya sebentar setengah jam maksudnya. Sesaat dia teringat kalo mau pergi dia segera mengambil baju dan dia bergegas untuk mandi.
----------------------

Saat ini Kiara dan Bianca sudah  berada di rumah Kila untuk pergi jalan-jalan. Mereka menunggu Kila yang sedang mandi di kamar Kila. Sudah 10 menit mereka menunggu, namun si pemilik kamar masih betah berada di kamar mandi. Yap, mereka menunggu dikamar Kila.

"Ck, si Kila kalo mandi lama bener deh ah, heran gue,,,ngapain aja sih didalam." Gerutu Bianca yang mungkin sudah capek menunggu Kila.

"Tau tuh, Kila kalo mandi +dandan pasti lama, padahal gak pake makeup tapi lamanya melebihi kapasitas."

"Perumpamaan nya kayak ram HP pake kapasitas segala."

Kila akhirnya keluar dari kamar mandi yang sudah siap dan melihat temannya yang kini sedang rebahan dikamar nya.

"Heh!! Lo ngapain aja dikamar mandi, lama bener dah lumutan nih gue nungguin Lo." Sentak Bianca.

"Konser gue." Jawab Kila dengan cengengesan.

"Yaudah cepetan, keburu sore nanti." Sahut Kiara.

"Iya-iya sabar elah."

Kila memilih baju yang nyaman untuknya. Dia bergerak memakai bedak dan liptin. Setelah itu mereka berangkat menggunakan mobil Kiara.

"Mau kemana nih kita?." Tanya Kiara yang sedang menyetir mobil.

"Tau tuh, tanya aja sama yang ngajak pergi." Bianca mengedikkan bahu tanda tak tahu.

"Emm, enaknya kemana yah?." Tanya balik Kila.

"Lo tanya gue terus gue harus nanya siapa?." Ucap Bianca.

"Tanya Kiara lah." Kata Kila sedikit ngegas.

"Yaudah gak usah ngegas dong kak."

"Ck, udah-udah jadinya mau kemana ini?." Lerai Kiara.

"Ke taman kali ya, nanti di jln kumbang beli makan dulu baru ke taman kan Deket tuh." Saran Kila.

"Boleh juga tuh." Bianca menyetujui saran Kila begitu pun juga Kiara.

Mereka pergi ke jalan Cempaka untuk membeli berbagai jenis jajanan, karena di sana banyak penjual kaki lima yang berdagang di sana. Bukan makanan mahal melainkan jajanan untuk anak-anak. Mereka membeli banyak makanan, ada cimol, cilok, papeda, chicken katsu, sosis bakar dll.

Yap, memang mereka hobi sekali makan, apalagi Kila. Ketika sampai di taman mereka mencari tempat yang nyaman untuk di duduki.

"Disini aja adem." Suara Kila menghentikan langkah kaki mereka. Dibawah pohon yang membuat udara disekitarnya sejuk.

"Tapi gimana gak ada mejanya, mau ditaruh mana makanannya?." Tanya Bianca.

"Lesehan aja udah, rumputnya juga gak kotor bersih ini."

"Kayaknya di mobil gue ada tikar deh, pulang dari pantai seminggu yang lalu masih di mobil, gue ambil dulu kali ya." Kata Kiara. Memang seminggu yang lalu Kiara sempat pergi ke pantai sama keluarganya dan membawa tikar.

"Yaudah gih sana ambil." Ucap Bianca. Kiara pergi mengambil tikar yang ada di mobil.

Sementara Bianca dan Kila mereka membersihkan daun yang berada didekatnya. Beberapa menit kemudian Kiara datang membawa sebuah tikar.

"Eh, Restu mau ikut ke sini boleh gak?." Izin Kiara.

Ya Kiara sempat mendapat telfon dari Restu, tadinya Restu mau ajak Kiara untuk jalan namun dia sudah berada di taman dengan temannya. Jadi, Restu memutuskan untuk menyusul mereka dan membawa temannya agar tidak menjadi laki-laki sendiri di sana.

"Yaudah boleh, biar makin rame, jangan lupa suruh bawa makanan juga heheh" Jawab Bianca.

"Makan mulu pikiran Lo." Sewot Kila.

"Lo gak mau? Yaudah."

"Ya maulah." Ucap Kila ngegas.

"Lo bisa santai gak sih?hah!! Budek nih kuping gue." Kata Bianca ngegas yang dibalas cengiran oleh Kila. Sementara Kiara dia sudah selesai menata tikar sendirian. Iya sendiri, dia malas meladeni bocah yang sedang bertengkar itu.

"Berisik, sini taruh makanannya." Suruh Kiara.

Kila dan Bianca bergegas menata makanan mereka. Tak lama kemudian Restu dkk datang membawa makanan dan minuman. Mereka duduk dengan melingkar.

"Widihh, ada banyak makanan nih." Seru Gilang dia mencoba mengambil cimol tetapi sebuah tangan menggeplaknya.

"Heh, ini punye gue." Bianca mengambil cimol miliknya.

"Pelit amat Lo, bagi dikit napa."

"Yaudah, gue minta Snack Lo satu."

"Apaan, gue minta sebiji Lo malah minta sepicis."

"Itu namanya keuntungan."

"Untung di Lo buntung di gue."

"Ck, yaudah bagi dua aja, Lo boleh makan cimol gue, dan gue boleh makan Snack Lo."

"Gitu aja susah."

"Berisik." Ucap Alam datar. Bianca maupun Gilang langsung terdiam, sebab Adit terlihat lebih menyeramkan.

"Haha, nah loh kicep kan Lo berdua, sapa suruh ribut Mulu." Rasi menertawai Gilang.

Mereka menikmati makanan dengan penuh tawa.  Kebersamaan inilah yang sulit untuk diulangi lagi, entah itu suasananya ataupun orangnya. Kesenangan yang sangat amat sederhana bagi seorang Lanakila Kei Rangga.
--------------

Jangan lupa untuk vote and komen ya.;)

Makin pendek? Iya, Alon-alon asal kelakon.

Besok lagi kalo inget :)

Lope you

LanakilaWhere stories live. Discover now