Mendengar nama itu saja ia sudah terbakar emosi. Apalagi harus mengobrol dengan wanita itu. Zahira tau kemana ia harus bertanya, ia pun menuju ruangan mertuanya. Alhasil, ternyata suaminya sedang ada di sana mengobrol dengan Ferry.

"Assalamualaikum ..."

"Waalaikumsalam ..."

"Sayang!"

Aszlee langsung beranjak dari tempat duduknya. Ia menghampiri wanita itu dan merangkul pinggang Zahira. Mereka duduk di hadapan Ferry.

"Gimana Aira? Udah sehat?"

"Udah ayah. Tadi juga udah ke kampus."

"Alhamdulillah ..."

"Kenapa pulang gak kasih tau abang?"

"Sengaja! Mau buat surprise," jawab Zahira. "Aira pikir abang tadi pergi ke luar. Ternyata disini."

"Iya ... Ada beberapa pekerjaan yang perlu abang bicarakan sama ayah."

"Ayah sama abang mau minum? Biar Aira buatin."

"Boleh!" ucap Aszlee.

"Ya udah! Aira buatin dulu ya."

Aszlee tersenyum lebar kepada istrinya itu.

"As."

"Iya ayah."

"Istri kamu mau buatin minum lho."

"As, tau! Sana buatin minum yang paling enak," ucap Aszlee, menatap Zahira.

"Iya ..."

Beberapa menit wanita itu masih duduk di sana membuat Aszlee heran.

"Katanya buat minuman. Kok masih di sini?"

"Gimana dia mau pergi. Tangannya aja kamu kunci," gumam Ferry.

Aszlee tersenyum memperlihatkan gigi rapinya.

"Hehehe ... Sorry."

Ferry menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku anak laki-lakinya itu. Setelah itu Aszlee melepaskan genggamannya dan Zahira berlalu pergi dari tempat itu.

"Kamu beruntung mendapatkan Aira. Dia sangat sopan sama kamu," ucap Ferry.

"Iya ayah! As, sangat beruntung mendapatkan Aira."

"Semoga istri kamu hamil lagi ya."

"Aamiin ..."

Suasana dibelakang sedikit ramai ada beberapa karyawan perempuan di sana. Mata Zahira tertuju pada salah satu wanita yang selalu mengganggunya, yaitu Bella. Ia tidak mau gara-gara terlalu fokus kepada Bella minuman untuk suami dan mertuanya malah lama dibuat. Namun saat wanita itu sedang mengaduk kopi, Bella menghampirinya.

"Kamu belum sadar juga dengan ucapan ku yang kemaren."

Tidak ada jawaban dari Zahira ia tidak mau membuat keributan di tempat itu. Akan malu rasanya jika istri dari bos berbuat keributan di sana.

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Where stories live. Discover now