Bagian 06

9.6K 864 29
                                    

!!! SELAMAT MEMBACA !!!

[Aszlee Love Zahira]

Jam menunjukkan pukul dua siang, Aszlee dan Zahira sudah berada di dalam ruang kerja pria itu. Berhubung laki-laki itu tidak memiliki banyak pekerjaan di luar. Ia lebih leluasa bisa mengajari calon istrinya untuk membuat tugas tersebut.

"Massa gini aja gak tau," ucap Aszlee menatap Zahira.

"Tau abang, tapi masih bingung."

"Ya udah ... Abang cuma arahin aja ya, kalau abang yang bantu berarti bukan hasil kerja kamu dong."

Zahira memutar bola mata malas, niatnya memang ke arah itu. Tetapi Aszlee lebih dulu mengatakan hal tersebut. Sudah satu jam berlangsung, terdengar suara telepon. Aszlee segera mengangkat telepon itu.

"Halo, Bella. Kenapa?"

"Aku mau bilang, As. Ada klien yang minta ketemuan secara mendadak gini," jawab Bella terdengar dari benda pipih itu.

"Apa gak bisa di tunda?" tanya Aszlee.

"Enggak, As! Ini klien dari luar."

"Baiklah ... Siapkan keperluan yang ada, sebentar lagi aku ke bawah."

"Oke, As!"

Setelah pria itu meletakkan kembali telepon tersebut. Zahira malah heran karena Aszlee kembali memakai jas kerjanya.

"Abang mau kemana?"

"Abang ada kerjaan di luar. Tugasnya lain kali aja," ucap pria itu.

Sebelum dia keluar dari dalam ruangan. Zahira meminta izin untuk ikut bersama pria itu.

"Aira bisa ikut gak?"

"Gak boleh dong. Kamu mau ngapain di sana."

"Mau lihat abang kerja."

"Kapan-kapan aja ya," ucap pria itu. "Jangan lupa besok pagi kamu siap-siap. Kita photo prewedding."

"Aira mau ikut abang massa gak boleh."

"Kalaupun kamu ikut. Kamu gak akan ngerti, kamu gak punya teman ngobrol di sana."

"Bilang aja abang mau genit sama perempuan lain."

"Ya ampun, jarang klien abang itu perempuan. Biasanya laki-laki."

"Jarang bukan berarti enggak. Berarti ada 'kan," timpal Zahira.

"Kok kamu jadi posesif gini sih?"

"Salah sikap Aira gini?" tanya wanita itu.

Inilah yang dimaksud Aszlee, ia sungguh tidak suka jika harus berdebat dengan wanita itu. Aszlee kembali mendekati Zahira, ia mengelus-elus kepala wanita itu.

"Percaya sama abang ... Abang gak akan macam-macam, abang takut sama bunda apalagi kakak. Jadi abang gak akan aneh-aneh," ucapnya mencoba menenangkan wanita itu.

"Abang beneran 'kan?"

"Iya, sayang ..."

Aszlee keluar dari dalam ruangan tersebut meninggalkan Zahira sendirian di sana. Wanita itu berbunga-bunga lagi, ketika Aszlee menyebutnya dengan sebutan sayang. Tidak hampir dua menit setelah calon suaminya keluar. Pintu kembali terbuka dan orang itu datang lagi.

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang