Bagian 47

3.9K 365 18
                                    

!!! SELAMAT MEMBACA !!!

[Aszlee Love Zahira]

Sore hari tiba, Zahira pulang ke rumah dengan membawa makanan untuk suaminya. Wanita itu sangat senang, perempuan yang baru saja menyelamatkan dirinya dari Bella begitu sangat baik.

Baru saja ia masuk ke dalam rumah, wanita itu kasian melihat wajah lesu dari suaminya yang sedang menyandarkan badan di sandaran sofa. Sambil mendongakkan kepalanya ke atas. Ia menghampiri Aszlee dan langsung mengelus kepala suaminya. Tidak lupa juga Zahira memberikan kecupan di kening pria itu.

"Sayang ... Udah pulang."

"Abang capek ya?"

"Iya ... Banyak kerjaan, tadi lima tempat abang pergi. Meeting di luar."

"Itu semua rejeki abang."

"Iya sayang, abang tau kok. Kamu dari mana aja? Tumben lama pulang!"

"Maafin Aira ya, bang. Aira telat pulang, abang malah sendirian di rumah."

"Abang tanya kamu dari mana. Malah minta maaf," ujar Aszlee.

"Abang tau gak, tadi Aira ketemu teman baru. Baik banget."

"Oh, ya! Bagus dong."

"Aira kayak pernah denger namanya. Tapi Aira lupa."

"Namanya siapa?" tanya Aszlee.

"Marissa."

"Marissa." Aszlee mengernyitkan dahinya.

"Sebentar!" Zahira mengambil ponselnya. "Tadi dia bawa Aira jalan-jalan. Beneran baik banget, baru ketemu udah serasa jadi keluarga."

"Ini orangnya."

Wanita itu memperlihatkan potonya bersama Marissa yang sempat ia dokumentasi saat mereka jalan-jalan tadi. Aszlee kaget, bagaimana bisa istrinya sekarang berteman dengan orang yang membuatnya berjauhan dengan saudara kembarnya.

"Abang gak suka kamu temenan sama dia!"

"Loh, kok gitu?" tanya Zahira. "Dia baik banget, bang."

"Tapi abang gak suka Aira."

"Alasan abang gak kasih izin Aira temenan sama dia apa?"

"Mmm ... Dari wajahnya gak memungkinkan kalau dia itu baik."

"Hahaha ..." Zahira tertawa. "Abang cukup jadi manajer perusahaan aja. Gak usah beralih menjadi peramal."

"Aira! Abang gak bercanda."

"Aira juga gak bercanda, bang."

"Kamu kalau dibilang batu banget."

"Abang juga gitu ... Batu!"

"Sayang ..." Aszlee mendekati perut Zahira. "Bilangin sama mama kamu. Ayah gak suka mama kamu berteman sama orang itu."

Zahira juga mengelus perutnya sendiri. "Bilang sama ayah kamu. Orang itu baik, tadi 'kan kita di ajak jalan-jalan sama tante itu."

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang