Bagian 29

5.2K 473 14
                                    

!!! SELAMAT MEMBACA !!!

[Aszlee Love Zahira]

Aszlee masih belum percaya, saat ini ia sudah menjadi calon seorang ayah. Tidak henti-hentinya ia mengelus perut datar istrinya. Zahira juga tidak tinggal diam, saat pria itu sedang mengelus perutnya. Ia meraba-raba pucuk kepala suaminya dengan sangat lembut.

"Sayang. Ini beneran kalau kamu udah hamil?"

"Beneran abang."

Air mata Aszlee menetes, ia tidak bisa membendungnya lagi.

"Abang gak mimpi 'kan?" tanyanya.

"Enggak abang. Sebentar lagi abang akan jadi ayah," ucap Zahira tersenyum lebar.

"Tapi kok bisa sih kamu hamil?"

"Loh, 'kan abang pelakunya."

"Pelakunya?" Aszlee bingung.

"Kan ini perbuatan, abang."

"Owh iya ... Yang dari siang sama malam itu ya," ucap Aszlee menahan senyumnya.

"Perasaan abang gimana?"

"Abang sangat bahagia sekarang." ucapnya.

Aszlee mendekat kearah perut Zahira. Ia masih betah mengelus perut wanita itu.

"Alhamdulillah ... Terimakasih ya tuhan, karena telah menitipkan malaikat kecil di rahim istriku. Aku sangat bahagia, tanpamu aku tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi aku mohon, bantu aku untuk menjaga mereka berdua."

Aszlee langsung memeluk pinggang wanita itu. Air matanya masih mengalir cukup deras, tidak ada suara dan tangisan yang ia keluarkan.

"Anaknya di peluk. Istrinya di biarin," ucap Zahira sedikit menyindir.

Aszlee melonggarkan rangkulannya pada wanita itu. Tiba-tiba saja ia malah bangkit dan berbaring di brankar rumah sakit.

"Abang ngapain?"

"Abang mau tidur di dekat istri dan anak abang."

Cup!

Setelah mengecup kening istrinya, pria itu segera merangkul tubuh mungil Zahira. Ia menenggelamkan wajahnya di leher jenjang wanita itu. Tangannya tidak tinggal diam, pria itu mengelus perut datar Zahira begitu sangat lembut.

"Abang! Kalau nanti dokter datang. Dia bisa marah karena abang tidur di sini."

"Enak aja dia marah. Kita di sini bayar, jadi terserah sama kita."

"Turun aja ya."

"Enggak mau," tolak Aszlee.

"Abang turun ya."

"Kok abang di usir? Kamu gak mau deket sama abang?"

"Bukan gitu abang."

"Sayang ... Bunda kamu jahat! Massa ayah di usir."

"Bukan di usir."

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora