Bagian 45

4.3K 396 25
                                    

!!! SELAMAT MEMBACA !!!

[Aszlee Love Zahira]

Malam pun tiba, Aszlee seperti orang kebingungan tidak tau arah tujuan hidup. Ia tidak bisa berdiam diri di sana tanpa adanya sang istri. Setelah laki-laki itu selesai mandi, ia segera berangkat pergi ke rumah ibunya. Sepanjang perjalanan, Aszlee memikirkan istrinya itu. Bagaimana pun caranya ia harus bisa berbaikan lagi dengan Zahira. Sebelum itu ia juga mampir untuk membeli sesuatu buat sang istri.

Aszlee tidak mau membuang-buang waktu, sesampainya di rumah itu. Ia segera masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Betapa senangnya hati Aszlee saat melihat senyum Zahira ketika sedang mengobrol dengan keluarganya. Melihat kedatangan adik laki-lakinya, Dara langsung beranjak dari tempat duduk. Ia menghampiri Aszlee yang sedang berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk.

Plak!

Kembali Aszlee merasakan tamparan dari seorang wanita.

"Kakak kecewa sama kamu."

"Maafin As, kak."

Saat wanita itu hendak menampar Aszlee lagi. Seseorang memanggil namanya membuat aksinya itu ia hentikan.

"Kak, Dara!" panggil Zahira. "Udah cukup. Tadi bunda juga nampar abang. Aira gak mau abang kesakitan."

"Kamu lihat ... Istri kamu membela kamu habis-habisan. Tapi kamu malah melukai hatinya," ucap Dara sambil menunjuk kearah Zahira.

"Sebenarnya Aira itu istri kamu bukan sih? Kenapa kamu gak percaya sama dia," tanya Dara

"As, cuma-"

Plak!

Belum sempat Aszlee menyelesaikan perkataannya, ia kembali di tampar oleh kakaknya. Zahira segera bertindak, ia menghampiri kedua orang itu, Zahira tidak mau jika suaminya terus di tampar. Walaupun perlakuan Aszlee kepadanya sungguh menyakitkan hati. Namun ia tidak rela jika pria itu diperlakukan seperti yang ia lihat sekarang.

"Udah ya, kak! Jangan pukul abang lagi, nanti abang kesakitan."

Zahira mengelus wajah suaminya itu. Aszlee terharu saat istrinya itu bersikap dengan demikian. Ia begitu kagum melihat sikap dewasa dari Zahira.

"Kamu gak usah belain dia. Gara-gara dia kamu nangis 'kan!"

"Jangan dibahas lagi, kak! Aira juga gak mau abang terus-menerus ditampar," ucap Zahira. "Permisi, kami ke kamar dulu."

Wanita itu segera menarik tangan suaminya dan mereka berlalu menuju kamar Aszlee. Sedangkan Dara kembali duduk di samping suaminya.

"Dara gak salah 'kan bunda. Kalau Dara melakukan itu sama, As."

"Enggak," ucap Astrid.

"Tapi kenapa Aira malah belain, As. Padahal Aira 'kan udah sakit hati sama, As."

"Mereka suami istri. Aira gak akan mau jika suaminya diperlakukan seperti itu. Begitu juga sebaliknya," sambung Hady.

"Tapi, mas! Aku kecewa sama As, harusnya dia bisa menjaga Aira. Ini malah menyakiti hati istrinya."

"As, seperti itu pasti karena khilaf. Gak mungkin dia melakukan itu secara sadar."

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Where stories live. Discover now