Bagian 05

10.6K 909 19
                                    

!!! SELAMAT MEMBACA !!!

[Aszlee Love Zahira]

Pagi hari pun tiba, seperti biasa mereka sangat jarang sarapan bersama ketika ada deadline mendadak. Begitu juga dengan Aszlee, pagi ini ia langsung pergi ke kantor tanpa sarapan terlebih dahulu. Sedangkan Dara dan Hady meluangkan waktu untuk sarapan sebentar.

Bahkan ketiganya sama sekali tidak mengetahui jika Aszlee sudah berlalu pergi. Karena pria itu tidak berpamitan terlebih dahulu.

"Bunda kok masih pakai baju biasa, gak ke kantor?" tanya Dara.

"Enggak. Hari ini bunda gak ke kantor, tapi nanti ada rapat penting di luar."

"As, mana?"

"Gak tau, mungkin dia udah pergi," jawab Astrid.

Mereka menyantap roti dan susu pagi ini. Namun saat mereka sedang makan, tiba-tiba saja perut Dara seperti merasa tidak enak. Ia langsung berlari ke wastafel untuk memuntahkan isi dalam perutnya.

Hady dan Astrid mulai panik, mereka langsung menghampiri Dara. Hady mengelus punggung istrinya dengan sangat lembut. Kedua orang itu mulai khawatir melihat Dara seperti itu.

"Kamu kenapa?" tanyanya.

"Enggak tau, mas. Gak enak banget perut aku."

Lagi dan lagi dia memuntahkan isi perutnya. Wajah wanita itu juga terlihat sedikit pucat dan tidak seperti biasanya.

"Jangan-jangan kamu hamil lagi," ucap Astrid.

Dara dan Hady saling memandang, mungkin bisa jadi wanita itu memang hamil. Karena reaksi tersebut sama halnya dengan waktu ia hamil.

"Coba kalian cek ke dokter dulu. Biar kita juga tau apa yang sebenarnya terjadi sama kamu," ucap Astrid, memberikan saran.

"Sebelum ke kantor kita ke rumah sakit dulu," ajak Hady.

"Aku gak apa-apa, mas. Beneran deh."

"Pokoknya kamu harus di periksa dulu," Hady memaksa. "Baru aku bisa tenang," lanjutnya.

Mereka berdua pun mengikuti saran dan Astrid. Sebelum pergi ke kantor, pasangan suami istri itu menyempatkan diri untuk mampir ke rumah sakit mencek kondisi Dara.

Dan benar saja, kedua pasangan suami istri itu sedang berbahagia karena Dara sedang mengandung setelah beberapa kali keguguran. Sekian lama menunggu hampir 2 tahun, akhirnya wanita itu hamil juga. Mereka sangat bahagia mendengar kabar itu.

"Sekarang kamu gak boleh capek-capek ya," ucap Hady. "Mas, gak mau kejadian itu terulang lagi."

"Iya, aku janji sama mas. Aku akan turuti kata, mas."

"Terimakasih, sayang," ucap Hady tersenyum simpul.

Pria itu begitu sangat bahagia, kali ini ia harus bisa menjaga istrinya itu. Ia sangat trauma dengan keguguran yang dialami istrinya hingga dua kali berturut-turut.

Jam menunjukkan pukul 10 pagi, Astrid mulai bersiap-siap karena ia harus pergi untuk melaksanakan meeting. Saat wanita paruh baya itu sedang menyiapkan makanan untuk anaknya. Terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Istri Pilihan Bunda | [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang