BAGIAN EMPAT PULUH DUA (1)

28.1K 3.3K 180
                                    

Biru sampe di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar jam 12 malem kurang. Sebelum take off dari Jakarta tadi Biru udah ngabarin Aluna. Aluna bilang Biru nanti bakal dijemput sama supirnya.

Dan Biru sama sekali nggak ngarep kalo Aluna bakalan ikut jemput karena  kondisinya udah lumayan malem. Kalo pun Aluna bilang bakal ikut jemput Biru pasti nggak akan bolehin.

Tapi kenyataannya nggak sesuai sama apa yang Biru mau karena sekarang Biru liat Aluna Saskia lagi lari kecil arahnya dan Biru sempet kaget waktu Aluna tau-tau langsung meluk dia.

Biru nggak berekspektasi kalo Aluna bakal meluk dia.

Beneran nggak. Makanya Biru sempet nge-blank bentar sebelum akhirnya bales pelukan Aluna. Diusapnya lembut belakang kepala Aluna sebelum jatuhin satu kecupan di puncak kepalanya.

"Gini katanya kangen dikit doang?" Biru buka suara. "Ini mah banyak. Kamu kangen aku banget. Terbukti."

"Aku kangen wangi kamu," gumam Aluna yang masih nyaman di pelukan Biru. Aluna beneran lagi ngendusin wangi Biru sekarang. Tepatnya di hoodie yang lagi Biru pake.

"Kangen wangi aku doang?" Biru agak sangsi. "Jawab iya aku lepas ya pelukannya. Aku nggak mau dipeluk lagi."

"Biiiiii..." Aluna ngerengek protes waktu Biru sok mau ngelepas pelukannya.

"Kangen wangi aku doang?" Biru nanya lagi.

"Kangen kamu juga," jawab Aluna.

"Apa?"

"Kangen kamu jugaaaa..."

"Dikit apa banyak?"

"Dikit banyak."

"Aluna."

"Apa?"

"Dikit apa banyak?"

"Banyak!"

Biru auto senyum.

"Sama. Aku juga kangen kamu." Sekali lagi dikecupnya puncak kepala Aluna.

"Dikit apa banyak?" Aluna nanya.

"Dikit," iseng Biru sebelum nunduk buat liat respon Aluna yang ternyata auto cemberut.

"Tadi siang bilangnya banyak," sungut Aluna.

"Masa sih? Dikit kali aku bilangnya." Biru masih tetep iseng. "Kamu salah denger."

Aluna dongakin kepalanya. Ditatapnya Biru dengan muka cemberutnya yang demi apapun buat Biru gemes parah.

"Aku nggak salah denger!"

Biru yang udah nggak bisa nahan kegemesannya langsung bawa Aluna ke pelukannya lagi.

Dipeluknya Aluna sampe Aluna protes bilang nggak bisa napas karena Biru beneran meluk Aluna erat banget.

"Aku juga kangen kamu. Banyak. Lebih banyak dari kamu."

"I know." Aluna ngelepasin diri dari pelukan Biru. "Ayo pulang."

Koper kecil yang Biru bawa diambil alih sama Pak Bagus. Supir Aluna.

"Halo Pak, saya Biru. Pacar Aluna." Biru ngulurin tangannya, ngenalin diri sambil senyum tipis.

Pak Bagus sempet kaget sebelum nyambut uluran tangan Biru dan balik senyum. "Saya Pak Bagus Mas, supirnya Mbak Aluna."

"Salam kenal Pak Bagus."

"Siap Mas Biru. Salam kenal kembali."

Pak Bagus jalan lebih dulu buat ke mobil. Biru dan Aluna ngikutin di belakangnya.

BIRU'S GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang