BAGIAN DUA PULUH DELAPAN (3)

43.9K 5.7K 341
                                    


Disclaimer: chapter ini super pendek.
Pleaseee jangan protes karena aku lagi stuck banget.....
Semoga chapter ini bisa mengobati kerinduan kalian ke Biru dan Aluna yaaaa...

Jangan lupa puter video yang ada di media😊

---

"Pake baju!"

"Panas, sayang. AC kamar aku lagi nggak dingin."

"Aku matiin!"

"Oke, oke, tunggu bentar."

Biru cepet-cepet turun dari tempat tidur, buka lemari buat ngambil kaos rumahannya. Dia tadi emang langsung video call Aluna sehabis mandi. Cuma pake celana tidur doang, nggak pake baju.

Aluna protes.

"Udah."

"Dipake!" Aluna di ujung sana melotot galak karena Biru cuma nyampirin kaosnya di badan.

"Kamar aku beneran panas banget. Tuh liat, pintu balkon aja sampe aku buka."

Biru ngeliatin pintu balkon kamarnya yang terbuka lebar.

"Aku ngungsi ke kamar Jingga kayaknya ntar kalo mau tidur," Biru ngarahin lagi HP-nya ke depan muka. "Kamu lagi makan apa sih?"

"Salad buah."

"Enak nggak?"

"Enaklah. Aku buat sendiri tadi."

"Mau dong. Sisain buat aku."

"Udah. Besok aku bawain."

"Baik banget. Pacar siapa sih?"

"Shawn Mendes."

Biru berdecak.

Aluna ngangkat satu alisnya dan dengan santai nanya, "kenapa?"

"Jawab pacar Biru gitu."

"Ngarep."

"Kamu yang ngarep jadi pacar Shawn Mendes."

"Biarin."

Biru diem, dia cuma ngeliatin Aluna aja yang lagi makan salad buah. Gemes banget sebenernya liat rambut Aluna yang dicepol pake sumpit.

"Gimana tadi? Menang nggak?"

"Menanglah. Nggak ada ceritanya tim aku kalah di babak penyisihan."

"Sombong."

"Kok sombong? Itu fakta sayang."

"Ngegolin nggak?"

"Satu doang tapi besok kalo kamu nonton paling sedikit tigalah aku ngegolin."

"Bisa gitu?"

"Bisalah. Aku tuh kalo kamu nonton jadi makin semangat. Makin pengen nunjukin kemampuan aku, hebatnya aku di lapangan. Biar kamu bangga punya pacar kayak aku. Nonton ya, aku main lagi hari Minggu."

"Iyaaaaa."

"Aku punya jersey satu lagi. Mau pake nggak?"

"Hmm."

"Mau?"

"Hmm."

"Mau nggak, sayang? Jawab dong."

"Iya mau, Biru."

"Iya mau Biru sayang, gitu coba ngomongnya."

"Nggak. Udah, ah. Aku mau maskeran."

"Ya maskeran aja."

"Udahan video call-nya."

"Aku masih mau liat kamu."

"Aku nggak bisa ngomong kalo lagi pake masker."

"Nggak masalah. Aku pengen liat kamu kalo lagi maskeran gimana."

"Biii!"

"Apa sayangku, cintaku, tuan putrikuuu, jangan cemberut gitu dong, gemes tau."

"Udahan duluuu," rengek Aluna.

"Ya udah, iya-iya."

"Bye Biru jelek!" Kata Aluna sebelum mutusin sambungan video call-nya dengan Biru.

----

BIRU'S GIRLFRIEND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang