15. Unimportant Debate

5.5K 497 16
                                    


************
Jennie POV

Kami tidak jadi terbang ke thailand, karena orangtua lisa yang sudah dalam perjalanan menuju seoul, mungkin 1 jam lagi mereka sampai dan mereka akan langsung ke rumahku, kami sedang mempersiapkan semuanya hanya acara keluarga, tentu saja bersama sahabat-sahabat kami.

Orangtua lisa memutuskan agar mereka yang berkunjung ke seoul, mereka menghawatirkan lisa karena singkatnya waktu libur yang dia miliki hanya tidak ingin membuat lisa merasakan lelah diwaktu liburnya.

Jelas ini bukan pertama kalinya keluarga kami bertemu, kami sudah sama-sama nyaman dan tidak ada rasa canggung, aku sudah merasa mereka orangtua keduaku dan begitupun bagi lisa, orangtuaku adalah orangtuanya juga.

Kami sudah siap dan rapi, hanya tinggal duduk bersantai dan menunggu kedatangan kedua orangtua lisa.

"Lili apa aku sudah terlihat cantik"tanyaku dengan memutar tubuhku didepan lisa dan yang lainnya

Lisa memperhatikanku dengan seksama seraya menggulum senyum.

"Lili eomma bagaimana penampilan eomma sudah sangat cantik bukan?"

Namun seketika eomma datang dan tiba-tiba berdiri tepat didepan kami, diantara aku dan lisa, membuatku geram saja.

"Eomma sangat cantik pakaianmu sudah cocok"ucap lisa dengan antusias memuji eomma

Jelas saja eomma akan semakin menyebalkan jika lisa memujinya.

"Mwo ? Lili eomma? Kiyowo lisaya"ucap chaeng terkejut dan mereka tertawa setelahnya.

Tidak ada kiyowo, menyebalkan sekali, selalu begitu, eomma dengan segala tingkah genitnya pada lisaku dan sekarang sikapnya itu sedang menjadi, eomma selalu menempel pada lisa.

"Eomma minta saja pendapat appa dan jangan menghalangiku issssh"

Aku kembali memposisikan tubuhku didepan lisa dan menghalangi eomma.

"Andwae ! Appamu sudah mengatakan eomma luar biasa cantik, eomma hanya ingin memastikan lagi pada lili eomma" ucap eomma seraya memutar tubuhnya didepan kami

Eomma benar-benar menyebalkan sekali, eomma memang fans lisa no 1 sejak kami masih berada didalam satu group pun bahkan eomma lebih mengidolakan lisa dibandingkan aku dan hingga sekarang eomma semakin menjadi, lalu bagaimana nanti jika kami sudah menikah, ya tuhan.

"Tidak ada lili eomma yhaissst"ucapku kesal dengan bertolak pinggang berhadapan dengan eomma

"Eomma kim kau sungguh luar biasa, lisa pernah mengatakan padaku pantas saja jennie cantik mewarisi wajah eommanya, begitu katanya"ucap minnie dengan tawa jahilnya

"Mwo ?!"ucapku terkejut menatap lisa tajam

"Benarkah lili ? nini dengar kau harus bersyukur karena dilahirkan dari eomma kau mewarisi wajah eomma mu ini, maka dari itu lisa mencintaimu"

"Yak bukan karena eomma!"dengusku kesal

"Anniya hon, minnie kau benar-benar, gajimu kupotong"ucap lisa terbata

"Kutambahkan minnie, apa lagi yang lisa katakan?"tanyaku geram seraya menarik telinga lisa

"Masih banyak seperti ---"

"Minnie yaa hentikan, dia hanya membual hon jangan percaya"ucap lisa menatap minnie yang semakin menertawakan kami

"Aku marah dan eomma berhenti bersikap manja pada lilikuuuuuu"

"Kau benar-benar posesif nini, wajar jika orangtua bermanja pada anaknya, arasseo?"ucap eomma kim dengan ikut bertolak pinggang

Aku dan eomma seperti memperebutkan lisa, isssshh eomma juga tidak mau kalah dari anaknya ini.

The War Of The Married - JENLISA GxGDonde viven las historias. Descúbrelo ahora