10. The Attention of Our Parents

5.7K 607 8
                                    


************
Jennie POV

Perlahan aku membuka mataku namun terasa berat, mungkin karena menangis semalaman. Kuraih ponsel ternyata sudah pukul 9, ini terlalu siang untukku.

Aku bergegas kekamar mandi membasuh wajahku, benar saja kulihat mataku sembap, hari yang sungguh buruk, aku menghela nafas kasar dan menopang tubuhku pada wastafel kamar mandiku.

Aku kembali kekamar, kuraih ponselku dan bergegas keluar untuk membuat sarapan, namun betapa terkejutnya ketika aku melihat lisa berdiri dimini bar menyiapkan sarapan.

"Liliiiii"

Aku berlari kearahnya dan langsung memeluk tubuhnya erat, lisa membalas pelukanku seketika.

"Jika masih lelah tidur saja, kau harus banyak istirahat baby"

"Hariku buruk sekali, itu benar-benar bukan aku, percaya padaku honey"

"Ndee, aku percaya, i love you"bisik lisa ditelingaku lalu dia mengecup pucuk kepalaku.

"Kau mandi lalu sarapan, lisa sudah menyiapkannya untukmu"sela joy melewatiku dan duduk disofa ruang tv.

Tunggu mengapa lisa sudah ada disini, bukankah seharusnya dia baru terbang pagi ini.

"Lili, kapan kau datang bukankah seharusnya baru berangkat pagi ini?"

"Aku sampai pukul 5 tadi dan kau sangat pulas tertidur dengan mata sembabmu itu, kau menangis semalaman?"

Lisa membawaku duduk di barstool lalu memberikan satu piring sarapanku dan segelas jus untukku.

"Apa yang membuatmu menangis bukankah foto itu hanya sebuah edit?"tanya lisa risau mengusap pipiku lembut.

"Sedih saja mengapa selalu aku yang harus mendapat rumor, itu buruk li dan menggangguku"ucapku melahap sepotong sandwich kemulutku.

"Hanya itu?"tanya lisa dan aku menggangguk risau

Sebaiknya lisa tidak perlu tau tentang komentar jahat itu dan aku tidak akan mengatakannya.

"Joy, jangan lupa laporkan mereka yang menghujat jennie disosial media terutama yang mengatakan bahwa jennie si Piala Bergilir"

Teriak lisa dan aku terkejut mengapa harus dilaporkan, isssh lisaya jangan sampai masalahnya semakin rumit.

"Ndee arasseo"jawab joy teriak

"Yak honey jangan dilaporkan, aku tidak mau berurusan dengan polisi issshh"

"See, ada hal lain selain rumor itu"jawab lisa tersenyum tipis

Yaaaak, aissh aku lupa dan mengapa aku terpancing, aku hanya mengerucutkan bibirku saat ini. Lisa merapatkan stool kami, dia memutar stoolku agar menghadapnya.

"Jangan membaca komentar-komentar aneh lagi, aku sudah memperingatimu untuk kesekian kalinya jennie unnie"

Ucap lisa penuh penekanan diakhir kalimat lalu dia mengecup bibirku sekilas dan aku hanya menggulum senyum, manisnya dia.

"Ndee adik perempuanku paling cantik"ucapku mengusap kepala lisa

"Ck, sejak kapan kakak beradik saling berciuman, yak pergilah kekamar jangan disini"teriak joy dan kami hanya tertawa.

Tak lama bell apartemen berbunyi, kami bertiga saling menatap, siapa yang berkunjung ke apartemenku, joy lalu membukakan pintu.

Ternyata eomma dan appa, eomma berlari kecil kearahku namun bukannya memelukku, eomma melewatiku dan memeluk lisaku.

"Lisayaa, kau sudah pulang eomma dan appa rindu"

"Yak eomma mengapa melewatiku tidak memelukku isssshh"eomma hanya memicingkan mata padaku dan mereka hanya menertawakanku

The War Of The Married - JENLISA GxGWhere stories live. Discover now