2. Dilemma

9.7K 869 12
                                    



|||


Sudah pukul 00.30 dinihari aku baru sampai diapartemen dan bergegas masuk kedalam kamarku tanpa membersihkan tubuh terlebih dahulu, aku segera meraih ponsel untuk menghubungi siapa lagi jika bukan jennie, ada apa dengannya mengapa dia menambah beban pikiranku.

Aku mencoba menenangkan diriku, menahan emosiku jangan sampai aku melampiaskan masalahku padanya, tidak jarang kami bertengkar karena sikapnya ini.


📞 Hon

📞 Hmm

📞 Aku baru saja pulang dan baru
membaca pesanmu, maaf ok jangan marah padaki nini, kau belum tidur?

📞 belum, kau istirahat saja
sudah malam

📞 Wae ? Kau ingin tidur?

📞 anniya maksudku kau yang
lelah bukankah kau sibuk

📞 jangan tiba-tiba mengirimku
pesan seperti itu tolong nini

📞sudah malam kau juga baru saja pulang,
lebih baik istirahat, jaga kesehatanmu

📞 mari bicara jangan seperti ini

📞 mari bicara kau bilang ! Setiap hari aku selalu mengirimmu pesan bahkan hanya sesekali kau membalasnya, kau sudah jarang menerima panggilanku, bahkan 7 bulan lisa kita tidak bertemu dan kau mengatakan padaku mari bicara,
siapa yang tidak punya waktu disini

📞 mengapa kau tidak memahamiku dan pekerjaanku bukankah kita berada didalam industri yang sama seharusnya kau juga paham bagaimana pekerjaanku

📞 seriously lisa sejauh ini kau masih mempertanyakan bagaimana aku
memahamimu, god aku tidak percaya ini


Tidak seperti itu maksudku, aku tidak bermaksud meragukanmu, seluruh pengorbanan kita selama ini terutama apa uang sudah kau lakukan selalu layak untuk dijadikan rasa syukur dan diberikan besar rasa terima kasih.

📞 J aku sungguh lelah, sepertinya pembicaraan ini tidak akan berhasil.

📞 Tidak akan berhasil seperti hubungan kita maksudmu ? mengapa tidak mengistirahatkan
hubungan kita saja sekalian, bukankah
ini tidak berjalan dengan mulus dan kau
mengatakan aku tidak memahamimu.

📞 AKU HANYA MEMINTAMU UNTUK BERSABAR DAN MEMAHAMIKU JENNIE KIM, TERSERAH JIKA ITU KEINGINANMU, INGIN MENYUDAHINYA SILAHKAN ! AKU LELAH INGIN ISTIRAHAT, SELAMAT MALAM KAU MENYEBALKAN DAN MENJENGKELKAN, MEMENUHI ISI KEPALAKU SAJA.


Tanpa ragu aku langsung mematikan sambungan telfon kami, melempar kasar ponselku ke ranjang dan bergegas masuk kedalam kamar mandi. Aku butuh merendamkan tubuhku saat ini, berbicara dengannya saat ini tidak akan berhasil hanya memancing emosiku.

Kau sungguh nini, bisakah hanya bersabar dan saling mengerti, apa benar kau ingin menyudahi hubungan kita, sudah sejauh ini mengapa kau kekanakkan sekali.

Aku menghela nafasku kassr, merendam tubuh bahkan hingga kepalaku, kembali aku menyadari jika tadi aku cukup meninggikan suara, bahkan sepertinya aku membentaknya, aku tidak bermaksud karena kau yang memancingku nini, maaf. Aku akan meminta maaf padanya besok dan biarkan malam ini aku menenangkan pikiranku sejenak.

The War Of The Married - JENLISA GxGWhere stories live. Discover now