where

143 24 6
                                    

Mentari telah sepenuhnya tenggelam, menyembunyikan hangat cahayanya. Lalu, menggantinya dengan terangnya bulan dan kemerlapnya bintang.

Meski sang purnama sudah mengambil alih tugas mentari, orang-orang di kota ini tetap menjalankan aktifitas mereka.

Julukan "Kota yang Tak Pernah Tidur" sepertinya memang pantas disandang Shinjuku, kota yang diwakilkan oleh Tim Matenrou di Rap Battle.

Berbicara tentang Matenrou, saat ini mereka berada di dalam apartemen tempat Hifumi dan Doppo tinggal. Meski Hifumi sudah pergi untuk bekerja, menyisakan Doppo dan Jakurai di dalam apartemen.

"(y/n) akan kesini," ujar Doppo saat melihat pesan masuk di handphonenya.

Teh ocha yang hendak Jakurai diminum, kembali ditaruh di atas meja "(y/n)-kun? Akhir-akhir ini dia jadi sering main kemari."

Doppo terdiam mendengarnya, main bukanlah alasan utama (y/n) kemari. Di dalam batinnya, dia bingung, apakah masalah (y/n) perlu dia ceritakan kepada jakurai?

'Dengan bantuan sensei, masalah (y/n) pasti akan cepat selesai. Tapi, apakah (y/n) ingin bantuan dari sensei? Aku tidak bisa sembarangan...tapi...' batin Doppo bingung.

Akhirnya Doppo memutuskan untuk mengatakannya kepada Jakurai. Namun, belum sempat dia bicara, tiba-tiba pintu terbuka.

"Suman~ Yoo Doppo! Maaf atas kelancangannya! Eh, ada sensei juga?" (y/n) datang, bersama Vixent menemaninya di belakang.

"Permisi," salam vixent sambil tersenyum.

Perhatian Jakurai seketika terfokus pada Vixent, dia menatapnya dengan tatapan tajam. Vixent yang menyadari dirinya sedang ditatap, hanya menyunggingkan bibir.

Atmosfer ruangan terasa berat berkat Vixent dan Jakurai. Doppo yang menyadari hal itu segera mencari topik pembicaraan "A-ah (y/n), cepat juga kau sampai."

"Tentu! Nah, ayo Doppo, kita segera ke tempat para saksi!" ujar (y/n) sambil menarik Doppo keluar.

"A-aah tunggu (y/n), bagaimana jika besok saja? Mumpung besok hari libur. Lagipula, Ini sudah malam."

(y/n) memiringkan kepalanya sedikit, sambil memegang dagunya, menimang "Hmm...baiklah! Aku akan menginap kalau begitu. Vixent, kau bisa melanjutkan pekerjaanmu, aku akan pergi dengan Doppo besok."

Mendengar keputusan (y/n), Vixent mengangguk kepalanya, lalu pamit. Jakurai beranjak dari tempatnya duduk "Sudah larut..saya pulang dulu Doppo-kun, (y/n)-kun," ujarnya lalu pergi.

(y/n) memandang kepergian Jakurai, bibirnya tertarik sedikit "semoga Vixent tidak kerepotan," gumamnya, lalu melangkahkan kakinya ke tempat Doppo.

Sementara itu, di luar apartemen, Jakurai terus mengawasi pergerakan Vixent. Dia membuntutinya dengan hati-hati, mengetahui orang yang dibuntutinya bukanlah sembarang orang.

'Seseorang yang sangat berbahaya sepertinya...kenapa menjadi tim (y/n)-kun? Dia bukanlah manusia seperti itu...apa yang dia incar dari (y/n)-kun?' batin jakurai heran.

Vixent melangkahkan kakinya ke sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari apartemen, menyalakan mesinnya, lalu pergi dari sana. Hal ini tak luput dari perhatian Jakurai, dia membuntuti mobil yang Vixent kendarai dengan taxi yang sempat dia berhentikan.

Namun, Vixent menyadari jika dirinya sedang dibuntuti. Tanpa mengalihkan fokusnya dari kemudi, dia menyunggingkan senyum tipis.



























.
.
.

Setelah melewatkan malam dengan menginap di apartemen Doppo dan Hifumi, (y/n) langsung mengajak Doppo pergi mencari saksi sehabis sarapan. Hal ini tentu tak luput dari perhatian Hifumi. (y/n) lalu menjelaskan permasalahan yang sedang dia alami kepada hifumi.

Another brother? (insert Male Reader)Where stories live. Discover now